PHYLION BATTERAY: Better Baterai,Better Life, Because Performance is important,but safety is Priority.

PHYLION BATTERAY: Better Baterai,Better Life, Because Performance is important,but safety is Priority.

- in Featured, Nasional
130
0

 

Levina Vania selaku Busniess Development PT.AnekaBursa catu Daya

 

 

PHYLION BATTERAY: Better Baterai,Better Life, Because Performance is important,but safety is Priority.

 

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

 

Phylion Baterai yang berbasis di China,adalah penyedia baterai lithium-ion No 1 untuk Kendaraan Listrik Ringan (LEV)di seluruh dunia.Didirikan pada tahun 2003,Phylion Baterai telah meneliti dan memproduksi baterai lithium-ion selama 20 THN.Phylion Batteray adalah perusahan baterai e-skuter No 1 di China produsen baterai e -bike.No 3 di Eropa (No 1 di Belanda dan Prancis),No 3 di India.Phylion juga mengirimkan baterai kenegara lain seperti Indonesia yang di wakili oleh PT .AnekaBursa Catur Daya.

Kehadiran Phylion di Indonesia telah mendongkrak pasar baterai di Indonesia karena komitmen Pemerintah untuk menggunakan kendaraan listrik,yang pada tahun 2030 semua kendaraan akan di gerakkan oleh tenaga listrik.Produk yang di tawarkan oleh oleh phylion meliputi sel baterai dan kemasan baterai.sesuai permintaan.Perusahan berencana membuka pabrik baterai di Indonesia saat pasar cukup besar.

Phylion menggunakan pendekatan teknologi baterai secara berbeda,perusahan percaya teknologi sel presmatiknya lebih stabil dalam hal suhu dan getaran daripada baterai di pasaran saat ini .Keunggulan ini cukup menarik bagi produsen kendaraan listrik karena jumlah pesanan meningkat di China dan baterai di gunakan oleh perusahan ekspedisi China,dengan pesanan lebih dari 1 juta kendaraan listrik roda dua listrik dan terus meningkat.

Kita harus memahami bahwa baterai berperan penting dalam kendaraan listrik karena keamanan,masa pakai,kenyamanan pengisian daya,dan harga yang kompetitif.Phylion menyadari tuntutan di atas dan memasuki pasar Indonesia untuk memenuhi persyaratan tersebut.Selain itu,kondisi geografis di Indonesia mengharuskan baterai tahan terhadap suhu tinggi,geteran,aliran air,dan benturan.

Phylion Baterai,dengan teknologi yang di dasarkan pada China Academy of Science,saat ini merupakan perusahan teknologi tinggi yang memiliki paten dalam menggabungkan LMO,LMFP(versi upgrade dari LFP)dan NCM yang di modifikasi untuk membuat versi baterai Lithium yang lebih baik,dengan kepadatan energi yang lebih tinggi,lebih baik keamanan dan biaya yang lebih rendah.Teknologi ini akan di tawarkan kepada PT Indonesia Batteray Comporation untuk memenuhi kebutuhan kendaraan roda dua listrik di Indonesia agar manfaat Nikel dapat di akomodasi,sekaligus menunjang kendaraan listrik agar dapat memiliki kenerja yang lebih baik,jangkauan yang lebih jauh dan kwalitas baterai yang andal .Kedua perusahan bahkan dapat bekerja sama untuk memproduksi baterai suatu hari nanti.

Phylion Baterai dengan PT Aneka Bursa CatuDaya kini siap melayani pasar Indonesia dan produsen kendaraan lain yang berorientasi ekspor.Dimana saat ini,berbagai pengujian sedang di lakukan pada produk baterai phylion untuk memenuhi standar nasional dan internasional yang berbeda.

Selanjutnya,Phylion Baterai dan PT .AnekaBursa Catu Daya siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,terutama di roda dua elektrik.Semua kerjasama tersebut di perlukan agar setiap kendaraan listrik di Indonesia dapat mengakomodasi kondisi lokal dan mampu berkontribusi dalam pengembangan konvensi kendaraan listrik,terlebih lagi pemain lokal dapat di dorong untuk menghadapi tantangan pasar Global.

Pemaparan ini di sampaikan oleh Levina Vania selaku Busniess Development PT.AnekaBursa catu Daya,partner of Phylion Batteray in Indonesia di acara talk show Indonesia Electric Motor Show 2022..di JCC jakarta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Film “Glenn Fredly The Movie” Siap Tayang 25 April 2024, Kisah Keluarga & Cinta Glenn Fredly Yang Menyentuh Hati

Post Views: 2 Jakarta, Cosmopolitanpost.com Jakarta, 24 April