Kategori: Featured

  • Keseruan Cast Generasi 90-an: Melankolia Nobar di Jakarta dan Bali

    Keseruan Cast Generasi 90-an: Melankolia Nobar di Jakarta dan Bali
     
    Jakarta, Gramediapost.com
     
    Setelah Film Generasi 90an: Melankolia tayang perdana pada 24 Desember 2020, para cast mengadakan nonton bareng (nobar) di beberapa lokasi sekaligus. Nonton bareng tersebut diadakan dua hari berturut-turut, pada Senin (28/12/2020) dan Selasa (29/12/2020).
    Pada Senin, 28 Desember 2020 nobar diadakan di CGV Central Park pada pukul 13.10 WIB, XXI Senayan City pukul 14.50 WIB dan di CGV Bekasi Trade Center pukul 14.00 WIB.
    Sementara pada hari ini, 29 Desember 2020 nobar akan diadakan di Plaza Indonesia XXI pukul 14.50 WIB, CGV Grand Indonesia pukul 16.55 WIB dan di TSM XXI Denpasar pukul 13.15 dan 15.20 WITA.
    Untuk nobar yang diadakan di Jakarta dan sekitarnya, dihadiri oleh dua pemeran utama Generasi 90an: Melankolia, yaitu Ari Irham dan Aghniny Haque. Selain itu, sutradara M. Irfan Ramli juga ikut meramaikan acara nobar tersebut.
    “Seru dan seneng banget bisa ke bioskop lagi, nobar lagi sama temen-temen. Ayo yang belum bisa ikutan hari ini, ke bioskop ya nanti waktu liburan. Karena ini aman selama kita tetap pakai masker dan ikutin protokol kesehatan,” ujar Ari Irham, cast yang menghadiri acara nobar tersebut.
    Senada dengan Ari Irham, Aghniny Haque juga merasakan keseruan bisa kembali nonton di bioskop bersama penonton lainnya. “Seru banget dan semoga film Generasi 90an: Melankolia bisa jadi tontonan yang berkesan di akhir tahun,” ujar Aghniny.
    Sedangkan nobar yang diadakan di Denpasar, Bali, diramaikan oleh Marcella Zalianty, pemeran Ibu di Film Generasi 90an: Melankolia.
    Sebelumnya, Visinema Pictures selaku rumah produksi Film Generasi 90an: Melankolia juga melakukan tur di beberapa kota. Tur tersebut dilakukan mulai dari tanggal 8 hingga 13 Desember 2020. Cast dan crew dari film Generasi 90an: Melankolia ikut hadir dalam tur tersebut, yang diadakan di Jakarta, Jogja, Semarang, Cirebon, dan Bandung.
    Film Generasi 90an: Melankolia sendiri adalah hasil adaptasi dari buku berjudul Generasi 90an karya Marchella FP. Di filmnya, bercerita tentang Indah (Aghniny Haque) yang mengalami kecelakaan pesawat terbang, saat akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
    Kepergian Indah yang tiba-tiba itu meninggalkan duka untuk sang adik, Abby (Ari Irham), ibu (Marcella Zalianty) dan juga ayahnya (Gunawan Sudrajat). Bukan cuma keluarga, tetapi rasa duka juga dirasakan oleh Sephia (Taskya Namya) sahabat Indah, yang ternyata menyimpan rahasia besar tentang Indah.
    Menonton film ini kamu harus siap dengan cerita keluarga yang menguras air mata. Tentang orang-orang yang mencari cara untuk melepaskan kedukaan mereka.
    ***
    SEKILAS TENTANG VISINEMA
    Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Hingga kini, Visinema Pictures telah memproduksi 12 film layar lebar, yakni: Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Bukaan 8, Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, Love for Sale, Keluarga Cemara, Terlalu Tampan, Mantan Manten, Bridezilla, Eggnoid dan Love For Sale 2. Untuk film Keluarga Cemara sendiri, merupakan film keluarga Indonesia pertama yang meraih 1.7 juta penonton di awal tahun 2019. Lalu film terbarunya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film pembuka awal tahun yang berhasil meraih 2.2 juta penonton.
    Film-film produksi Visinema Pictures mempunyai visi progresif untuk menambah perspektif dalam melihat berbagai sisi kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang dan menjadikan sinema sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia.
    ***
    (Hotben)

  • Kegiatan Malam Pergantian Tahun Kondusif, Kapolsek Kep Seribu Utara Apresiasi Warga


     
    Kegiatan Malam Pergantian Tahun Kondusif, Kapolsek Kep Seribu Utara Apresiasi Warga
     
    Jakarta, Gramediapost.com
     
    Dalam rangka melakukan pengamanan malam pergantian tahun, Polsek Kepulauan Seribu Utara, TNI Koramil Kepulauan Seribu, Satpol PP dan Tim Gugus Aman Covid-19 Pemerintah Daerah setempat yang tergabung dalam Pos Pengamanan Operasi Lilin Jaya 2020 melakukan pengamanan kegiatan masyarakat pada malam pergantian tahun di wilayah Kepulauan Seribu Utara..
    “Alhamdulillah, kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Kepulauan Seribu Utara bersama instansi terkait tadi malam berjalan dengan tertib, aman dan kondusif,”terang AKP Josman Harianja, S.H. selaku Kapolsek Kepulauan Seribu Utara, Jumat (01/01/2021)
    Diketahui personel Polsek Kepulauan Seribu Utara bersama dengan Instansi terkait melakukan patroli secara serentak pada lokasi ruang publik dan lokasi wisata untuk memastikan tidak ada kegiatan masyarakat pada malam pergantian tahun yang menimbulkan kerumunan di Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.
    “Kami melakukan penyisiran pada lokasi ruang publik dan lokasi-lokasi lain yang terindikasi dijadikan tempat berkerumun, dan dari hasil patroli kami tidak kami temukan adanya kerumunan warga atau wisatawan termasuk kegiatan kembang api dan petasan,”tambahnya.
    Josman melanjutkan, bahwa warga dan wisatawan memahami apa yang telah disampaikan oleh aparat terkait larangan melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
    “Kami ucapkan terimakasih kepada warga yang telah mematuhi imbauan kami, hal ini kami lakukan semata demi keselamatan bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19,”ujar AKP Josman.
    (Fridris Jimson S )

  • Seringkali Gagal Capai Resolusi Tahun Baru? Lakukan Ini Untuk Mewujudkannya!

    Seringkali Gagal Capai Resolusi Tahun Baru? Lakukan Ini Untuk Mewujudkannya!


    Likee hadirkan challenge #CariPerbedaannya untuk menyambut tahun 2021

     

    Jakarta, 31 Desember 2020 – Menjelang akhir tahun, tentu kita ingin menyambut tahun baru dengan resolusi di berbagai aspek, mulai dari kesehatan, karir hingga percintaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Melewati tahun 2020 dengan kondisi yang tidak disangka dan belum pernah terjadi sebelumnya, banyak orang yang menyayangkan kenyataan bahwa mereka harus menutup tahun tanpa mencapai resolusi mereka, apakah kamu salah satunya?

     

    Bukan menjadikanmu putus asa, justru hal-hal yang belum dicapai di tahun 2020 ini seyogyanya menjadi motivasi kamu untuk melangkah ke depan dan membuka lembaran baru. Lalu, apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat resolusimu di tahun 2021 terwujud? Yuk, simak empat langkah mudah ini!

     

    1. Membuat resolusi yang spesifik

     

    Banyak orang yang mengawali tahun baru dengan resolusi namun berujung dengan kegagalan untuk mencapainya. Hal pertama yang perlu disadari untuk tidak mengulanginya adalah alasan dibalik kegagalanmu di masa lalu. Salah satu yang sering terjadi adalah membuat resolusi yang muluk-muluk dan tidak terukur.

     

    Oleh karena itu, kamu bisa mulai membuat resolusi yang lebih mudah dicapai dengan membuatnya terukur dan membaginya ke dalam beberapa bagian seperti resolusi jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, jika kamu ingin memiliki berat badan ideal, maka kamu dapat mengembangkannya menjadi giat berolahraga ringan setiap hari dan memakan makanan sehat di hari kerja. Bukan semata-mata melihat tujuan akhir, hal ini dapat membantumu untuk fokus menjalani proses untuk mencapainya.

     

    Agar lebih bersemangat, kamu juga bisa membuat daftar resolusimu di tahun 2021 dengan memanfaatkan media sosial, salah satunya platform pembuatan video pendek Likee. Untuk memeriahkan tahun baru, Likee menghadirkan fitur ‘My New Year’s goals card’ yang memungkinkan pengguna untuk membuat daftar resolusi tahun 2021 sesuai keinginan. Daftar tersebut dapat diisi sekreatif mungkin lalu bisa langsung disimpan untuk kamu bagikan ke teman-temanmu lho!

     

    1. Menyusun plan untuk mencapai resolusi

     

    Setelah menentukan resolusi yang Ingin dicapai, kini saatnya kamu membuat plan untuk mencapai impianmu tersebut. Sebelum membuat plan, pastikan kamu mengingat tips pertama yaitu untuk membuat plan secara spesifik dan detail. Kamu bisa menuliskan rutinitas yang perlu kamu lakukan dengan memasang target, memulainya dari hal kecil hingga besar.

     

    Dalam konteks memiliki berat badan ideal, kamu bisa mulai melakukan kegiatan seperti berolahraga 15 menit sehari dan berhenti mengonsumsi gorengan saat makan malam. Setelah berhasil melakukannya, kamu hanya perlu meningkatkan intensitasnya secara perlahan tapi pasti. Dengan membuat plan yang jelas dan melakukannya secara konsisten, maka kamu akan semakin dekat dengan tujuanmu. Di mana ada kemauan, di sana ada jalan!

     

    1. Memberikan reward kepada diri sendiri

     

    Meski sudah tahu apa yang harus dilakukan, tak jarang kita menemukan kesulitan untuk meninggalkan kebiasaan lama dan konsisten menjalankan plan yang sudah dirancang. Maka dari itu, penting untuk menyiapkan self-reward tatkala kamu berhasil melawan godaan dan menceklis daftar yang membuatmu lebih dekat dengan tujuan akhirmu.

     

    Self-reward berfungsi untuk menghargai usaha yang sudah kamu lakukan dan bentuknya bermacam-macam. Salah satunya adalah cheat day atau saat di mana kamu berhenti sejenak dari plan yang kamu buat untuk mengembalikan motivasimu. Hal ini akan membuatmu kembali bersemangat untuk mencapai tahapan berikutnya. Selain itu, bisa juga tergantung pada kesukaanmu, misalnya memakan makanan favoritmu, pergi ke salon, dan masih banyak lagi!

     

    1. Melakukan evaluasi 

     

    Setelah menjalani langkah-langkah di atas, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi diri. 

    Dengan secara rutin melakukan evaluasi, kamu dapat melihat dan menilai mana hal-hal yang efektif, harus ditingkatkan, dan juga menghambat kamu untuk mencapai resolusimu. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan membandingkan perubahan dirimu di periode sebelumnya dan di masa kini.

     

    Berangkat dari pemikiran tersebut, Likee menghadirkan permainan yang melatih pengguna dalam menemukan perbedaan dengan cara yang menyenangkan melalui challenge #CariPerbedaannya. Challenge ini mengajak pengguna untuk membandingkan dua foto dan mencari perbedaan yang terdapat di kedua foto tersebut. Jika dalam satu menit pengguna dapat menemukan lima perbedaan, maka pengguna akan mendapatkan berbagai item menarik dari Likee!

     

     

    “Sebagai platform yang menemani keseharian pengguna, kami ingin mendukung pengguna untuk selalu bersemangat dalam menyongsong tahun baru dan senantiasa memperbaiki diri terlepas dari situasi yang kita alami saat ini. Oleh karena itu, kami menghadirkan challenge #CariPerbedaannya untuk menyampaikan pesan agar pengguna dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berbeda dari tahun 2020. Sejalan dengan tagline Likee yaitu ‘Saatnya Kamu Bersinar’, Likee tidak hanya menjadi platform bagi pengguna untuk bersenang-senang, tetapi juga platform yang dapat mengekspresikan kreativitas dan menyampaikan pesan positif yang dapat mengimbau orang-orang di sekitar mereka untuk melakukan hal yang sama,” kata Country Manager of Likee Indonesia, Theon Hsu.

     

    Setelah membaca daftar di atas, resolusi yang ingin kamu capai terlihat lebih mungkin untuk diwujudkan, bukan? Pada akhirnya, segala rencana yang kamu buat akan berjalan dengan lancar jika kamu yakin dan benar-benar konsisten menjalani prosesnya. Tunggu apalagi? Jangan sia-siakan momen tahun baru ini untuk mewujudkan resolusimu. Good luck!

     

    Likee memberikan kemudahan bagi pengguna agar dapat membuat video menarik dan merekam momen yang mengesankan. Oleh karena itu, Likee memperoleh peringkat pertama dalam deretan “Top 10 Breakout Apps” menurut laporan App Annie tahun 2019. Selain itu, Likee juga memperoleh posisi keenam dalam daftar “Top Apps Overall Worldwide” di Q1 tahun 2020 menurut Sensor Tower. Likee memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan pengalaman yang unik, di mana pengguna dapat mengeksplorasi kreativitas, mengekspresikan diri, serta mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dengan idolanya melalui berbagai challenge. #SaatnyaKamuBersinar dengan wujudkan ide-ide kreatif di Likee!

     

    ***

     

    Tentang Likee 

     

    Likee merupakan platform global terkemuka berbasis di Singapura untuk menyaksikan dan membuat video pendek. Dilengkapi dengan tool pengeditan dan pembuatan video yang unggul menginspirasi kreativitas nyata dengan menyediakan lebih dari 2.000 efek video. Likee menciptakan peluang bagi semua orang agar dapat bersinar, tidak hanya dilihat dan didengar saja. Fitur Likee juga untuk mendorong koneksi dan percakapan di antara pengguna melalui gamifikasi tampilan dan interaksi.

     

    Dibuat oleh BIGO Technology Pte. Ltd, Likee pertama kali dirilis pada Juli 2017 dan sekarang menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia dan keenam sebagai media sosial yang paling banyak diunduh di dunia berdasarkan laporan Sensor Tower di Kuartal I-2020. Likee juga menduduki peringkat pertama dalam deretan “Top 10 Breakout Apps” menurut laporan App Annie’s tahun 2019. Likee: Saatnya Kamu Bersinar.

    (Hotben)

  • Pesan Akhir Tahun 2020 YLBHI: HAM, Jaminan Konstitusi yang Semakin Terasingkan

    Pesan Akhir Tahun 2020 YLBHI: HAM, Jaminan Konstitusi yang Semakin Terasingkan
     
    _*2020 bagi Indonesia tidak hanya tahun pelanggaran HAM seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi sempurnanya Indonesia masuk ke negara otoritarian.*_ Apa tandanya? Sebagian kecilnya: perampasan hak rakyat yang semakin dilegalkan dengan Omnibus Law Cipta Kerja. Juga demonstrasi kembali menjadi aktivitas “terlarang” sebab kita bisa ditangkap hanya karena menuju tempat aksi. Padahal pasca kemunduran Soeharto dan tumbangnya rezim otoritarian Orde Baru undang-undang awal yang dibentuk salah satunya adalah UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Penyampaian Pendapat di Muka Umum. Sebuah tanda lepas dari trauma masa lalu yaitu penangkapan dan pelarangan demonstrasi saat Orde Baru.
    Tahun 2020 kita dipertontonkan bobroknya penanganan pandemi, dan tunggang langgangnya warga mempertahankan diri. Betapa kita dengan geram melihat kebijakan demi kebijakan penanganan pandemi terlihat seperti amatir dan berantakan. Kita harus berterimakasih sekaligus mengucapkan duka pada pada 520 orang lebih Tenaga Kesehatan yang wafat dalam perlawanan menangani Pandemi.
    Tahun ini kita juga diberi kesempatan oleh rezim untuk merenungkan HAM secara mendalam. Mereka yang pernah berteriak dan mendesak pembubaran organisasi lain kini dibubarkan oleh Pemerintah dan/atau dilarang beraktivitas. Dan seperti pada isu-isu pasca Pilpres masyarakat terbelah secara tajam. Mereka yang sebelumnya menentang pelarangan JAI, kemudian mendukung pembubaran HTI. Mereka yang mendukung pembubaran FPI tapi sekaligus menentang pembubaran kelompok Syiah. Mereka yang menentang persekusi kelompok minoritas, tetapi mendukung atau setidaknya tidak menolak “penghukuman mati” langsung 6 anggota FPI tanpa melalui proses peradilan. _Dan kita lupa mendiskusikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Kita lebih asyik melempar kata dan meme mengecam, menghujat satu sama lain, menjauhkan persoalan tentang keadilan & pemulihan bagi korban dan keluarganya_, siapapun korban itu. Dan kecaman pun bergulung-gulung untuk kelompok yang menyuarakan pemihakan berdasarkan HAM dalam kasus-kasus serupa ini hingga mendelegitimasi HAM itu sendiri.
    Fenomena ini contoh paling baik tentang politik yang dijalankan tanpa HAM. Keputusan-keputusan didasarkan atas preferensi dan kepentingan politik yang sedang memerintah. Oleh karena itu kita hanya berganti-gantian menjadi korban. Korban menjadi pelaku, pelaku menjadi korban, dst. Dan dalam upaya agar tidak menjadi korban kita harus menjadi penguasa, menjadi pelaku. Bisakah kita tidak menjadi korban tanpa menjadi penguasa? Bsakah kita menjadi minoritas tanpa menjadi korban? HAM, yang sebenarnya juga adalah dokumen perdamaian dalam jiwa kengerian Perang Dunia II, menawarkan solusinya. Dan Indonesia sebenarnya telah memilih jalan HAM sejak amandemen Konstitusi di masa Reformasi. _HAM tidak peduli dengan aliran politik, keyakinan, gender seseorang/suatu kelompok. Selama tidak melakukan kekerasan maka semua orang memiliki hak. Dengan tidak membela aliran, keyakinan sesuatu HAM sedang membela semua orang yang memiliki aliran, keyakinan yang berbeda-beda._ Kita hanya membutuhkan satu hal; hidup berdampingan dalam damai. Dan hal ini tidak akan pernah tercapai apabila negara tidak netral.
    _Terakhir,_ tahun 2020 juga adalah tahun makin _bangkitnya kesadaran dan gerakan massa dengan jumlah yang mencolok pada kaum muda_. Hal ini tampaknya jawaban alamiah di tengah defisit demokrasi di tubuh Partai Politik, tidak terasanya oposisi di DPR serta demokrasi yang terus menyusut. Mari kita tutup tahun 2020 sambil mengingat kenangan pahit tentang nya dan mengumpulkan kekuatan baru bagi tahun 2021, Tahun Gerakan Rakyat!
    Salam Hormat,
    *YLBHI*