Pria Menjadi Teladan di tengah Keluarga

Pria Menjadi Teladan di tengah Keluarga

- in Agama
80
0

Pdt. Dr. Elider Tampubolon,  M.M., M.Th

Awal Mei 2005 (Minggu 4/5/2025), Dalam Ibadah Raya Jemaat GBI Volker, Tanjung Priok,  Jakarta Utara, dilangsungkan Ibadah Minggu dengan Tema Kotbah : ” Pria Menjadi Teladan di Tengah Keluarga ” (Efesus 6:4).
yang disampaikan oleh Gembala setempat Pdt. Dr . Elider Tampubolon M.M., M.Th.

Dengan didahului pemutaran  Flim Rohani yang mengisahkan kehidupan nyata sehari-hari, peran seorang Pria menghadapi anaknya yang sebelum si anak memiliki Gadjet atau Hp Android,  terlihat anaknya hormat dan patuh pada orangtuanya, rajin belajar dan peduli pada saudaranya pokoknya terlihat manis cara hidupnya.

Pdp. Tomy Renaldi memimpin Pujian & Penyembahan

Namun pada saat ada Gadjet kebiasaan yang baik tersebut berubah total menjadi kebiasaan buruk; Si anak tidak pernah lagi menghormati dan menghargai orangtuanya, tidak mau  belajar dengan baik, tidak peduli dan tidak mengasihi saudara bahkan orang lain, nilai sekolahnya anjlok.

Akan tetapi ayahnya tetap menerima anaknya, tidak memarahi atau mempersalahkan anaknya hingga terpojok. Katanya : “apa yang kita dapat  dari tayangan ini?”. Memang jika hanya sekilas pasti anak-anaknya yang tidak menjadi anak yang baik seperti yang diharapkan oleh orangtuanya. Bukan itu yang harus kita lihat dari tayangan ini yang paling inti  adalah Tipe seorang ayah yang selalu merangkul anaknya, mengasihi anaknya. biarpun anak perlakuannya seperti itu,  sehingga anak tidak merasa terbuang atau terabaikan, itu sejalan dengan Tema Kotbah hari ini, “Pria Menjadi Teladan di tengah Keluarga”.

Penyerahan Anak

Sebagai orang tua tentu kita mau melihat agar anak kita  menjadi anak yang rohani, oleh karena itu kita harus menjadi ayah yang benar – benar rohani agar kita menjadi teladan bagi mereka. Karena seorang ayah yang rohani harus mengajar  dan mendidik anak sejalan dengan karakter Kristus.

Dunia ini semakin kacau, banyak orang mempersalahkan sistem dan yang lain, tanpa mengakui bahwa sebenarnya dialah yang salah. Di satu sisi pengurangan tenaga kerja di Media Televisi seperti : TV ONE, Kompastv,  ANTV dan lain-lain. Itulah dunia, untuk itu dibutuh.

Pdp. Milka memimpin doa untuk Anak Sekolah Minggu

Kesalahan-kesalahan khususnya  kaum pria, karena tidak mengejar pertumbuhan rohani.  Pria hanya berpikir sudah cukup menafkahi Keluarga, mengejar duit.tetapi harus diingat duit bukan segala-segalanya. Sebagai Pria orang yang percaya harus meyakini bahwa Pemeliharaan Tuhan sempurna bagi anak-anak-Nya yang mengasihi-Nya.

Sebagai Kaum Pria harus memperhatikan pertumbuhan rohaninya lebih dulu agar ia dapat membagikan karakter Kristus untuk anak-anaknya dan harus  memiliki buah Roh seperti dalam Galatia 5:22, inilah yang harus kita Bagikan bagi anak-anak kita. Untuk itu Perlu mendekatkan diri pada Tuhan melalui; membaca Alkitab, membangun mezbah doa, membangun hubungan dengan Tuhan. Jadi peranan seorang ayah sangat penting di tengah Keluarga.

Suasana Ibadah

Pdt. Dr. Elider Tampubolon M.M., M.Th., juga banyak mengutip steatment para pakar Keluarga seperti  Jhon Maxwell dengan berkata ” jangan mempekerjakan siapapun yang tidak dapat membuktikan karakternya dan jangan bekerja dengan yang tidak berkarakter”. Juga J.R., Miller mengatakan : satu-satunya hal yang kembali pulang dari pemakaman orang mati yang tidak dibawa pulang dan tidak dapat dikubur adalah Karakter.

Jadi dapat disimpulkan karakter tidak bisa disembunyikan dan dikubur namun walaupun seseorang Sudah mati karakternya tetap hidup artinya selalu diingat, dikenang, seperti dalam Amsal 22:1
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Ada tiga kategori orang yang berkarakter antara lain : orang yang berkarakter jelek atau jahat, yang punya karakter baik dan yang ketiga adalah sama sekali tidak punya karakter.  Ujarnya “. Namun orang yang dalam Tuhan ada pada posisi kedua memiliki karakter yang baik di dalam Kristus supaya menjadi seorang pria/ayah atau orang yang bisa dicontoh oleh orang yang belum mengenal Tuhan dan atasnya Tuhan berkenan.

Pdt Dr.  Elider juga mengangkat kehidupan nyata Suku Baduy di Kampung Kadu Gede. Di mana cara hidup mereka yang ber-etika, selalu bergotong royong dan bekerjasama,  cara berpakaian yang sopan. Walaupun mereka tinggal di pedalaman, tetapi karakter cara hidup seperti ini perlu dicontoh karena walaupun mereka belum mengenal dan percaya pada Kristus, namun nilai-nilai Kristus sudah ada pada mereka, tinggal kita doakan supaya mereka bertobat dan mau terima Tuhan Yesus,  Ungkapnya”.

Jadi dari Kotbah yang disampaikan Pdt. Dr . Elider Tampubolon,  M.M., M.Th., diambil kesimpulan bahwa :

1. Kita harus belajar dan memiliki Karakter Kristus yang menjadikan kita Berintegritas

2. Mau meminta maaf ketika Salah merupakan bentuk Kerendahan Hati seorang yang Berintegritas

3. Percaya Sungguh bahwa pertolongan yang sejati yang  sanggup menolong kita adalah dari Tuhan (Mazmur 121)

Ibadah disertai dengan Perjamuan Kudus, dan seluruh pejabat mendoakan Jemaat secara Pribadi.

Reporter: Fridris Jimson S. S.th

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Ketua Forkoda PP DOB Provinsi Papua Barat Roy Yunus Indorway ST ; “Kami Sangat Mengapresiasi Pelantikan Forkonas PP DOB Periode 2025-2029 Yang Dihadiri Pengurus Forkonas PP DOB Dari Seluruh Indonesia”

Post Views: 5 Jakarta, Pelantikan pengurus Forum Komunikasi