Hari Pertama Tayang: Sampai Nanti, Hanna! Ajarkan Kita Tentang Keberanian Memulai Kembali Meski Pernah Salah Dalam Memilih Jalan Hidup

Hari Pertama Tayang: Sampai Nanti, Hanna! Ajarkan Kita Tentang Keberanian Memulai Kembali Meski Pernah Salah Dalam Memilih Jalan Hidup

- in Featured, Hiburan
63
0

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

Jakarta, 5 Desember 2024 – Film drama coming-of-age Sampai Nanti, Hanna! karya Agung Sentausa resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia hari ini.

Film yang dibintangi oleh Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad ini hadir di 216 layar dengan lebih dari 800++ show di seluruh Indonesia.

Dengan cerita yang menyentuh tentang cinta, luka, dan keberanian untuk melangkah dari hubungan yang salah, Sampai Nanti, Hanna! membuka pintu bagi penonton untuk merenungkan perjalanan cinta dan kehidupan mereka.

Sampai Nanti, Hanna! bukan hanya kisah cinta, tetapi juga tentang unspoken feelings, perasaan yang terlalu sulit atau menyakitkan untuk diungkapkan.

Sutradara Agung Sentausa mengungkapkan, “film ini adalah refleksi dari hal-hal yang sering kita bungkam. Di tahun 90-an, banyak yang diam karena kondisi sosial-politik. Di rumah, orang sering bungkam karena rasa inferioritas atau tekanan. Ada juga yang diam karena terlalu banyak berpikir dan berhati-hati. Film ini mengangkat semua itu dalam perjalanan emosional Hanna dan Gani.”

Hanna (Febby Rastanty), yang terjebak dalam hubungan penuh manipulasi dengan Arya (Ibrahim Risyad), menjadi simbol keberanian untuk keluar dari situasi yang salah. Sementara itu, Gani (Bio One) merepresentasikan cinta yang tulus namun tak terungkap, memberikan pesan bahwa cinta sejati terkadang membutuhkan kesabaran dan waktu.

Hari pertama penayangan Sampai Nanti, Hanna! disambut dengan reaksi emosional dari penonton berbagai kalangan.

Salah satu penonton yang mewakili generasi 90-an berkata, “Aku termasuk anak 90-an yang ngerasain apa yang ada di background film tadi. Ada banyak makna, nggak hanya di parenting, mental health terus di zaman itu mungkin tidak seperti sekarang yang banyak media atau channel tempat kita ngungkapin perasaan kita. Jadi kalau dulu-dulu itu memang ya udah hanya simpan aja gitu, jalanin aja. Jadi baru berapa menit film mulai langsung nangis.”

Dari perspektif perempuan, seorang penonton yang pernah mengalami hubungan serupa dengan Hanna memberikan pandangannya. “Menurut aku sebagai seorang yang pernah ada di verbal abuse relationship juga seperti Hanna, aku bisa memahami sekali bagaimana struggle-nya dia. Buat dia hubungannya itu adalah ruang aman dia sampai ada suatu kejadian yang benar-benar gong dan bikin dia akhirnya keluar dari keadaan.”

Sementara itu, seorang penonton laki-laki memuji pendekatan film ini. “Nonton film ini seperti makan sayuran, nggak ada ledakan-ledakan yang bagaimana, tapi rasanya bisa bertahan sampai akhir dan itu sangat menyehatkan. Ini contoh film-film yang bisa dinikmati secara perlahan tapi memuncak seiring berjalannya waktu, yang membahas kesehatan mental di Indonesia, yang sudah banyak dibahas tapi ini juga semakin melengkapi terutama dalam konteks kekerasan verbal, keluarga dan asmara serta pertemanan.”

Jurnalis : Hendra

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Film Sampai Nanti, Hanna! Tayang 5 Desember 2024, Kisah Emosional Gani Dan Hanna

Post Views: 46 Jakarta, Cosmopolitanpost.com Jakarta, 29 November