Pemuda Kristen Dalam Pusaran Politik

Pemuda Kristen Dalam Pusaran Politik

- in Agama, Nasional
12
0

Jakarta – Cosmopolitanpost.com  – Pewarna Indonesia bekerjasama dengan Simposium Setara Menata Bangsa menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Pemuda Kristen dalam Pusaran Gejolak Politik” pada Minggu (14/9/24). Acara yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai organisasi pemuda dan tokoh gereja, dengan moderator Argopandoyo.

Dalam kata pengantarnya, Dwi Urip Premono dari Simposium Setara Menata Bangsa menjelaskan bahwa forum ini merupakan diskusi perdana dari sebuah desain besar yang ingin terus dikembangkan. Menurutnya, pemuda Kristen memiliki peran signifikan dalam membangun kesadaran politik yang inklusif serta merespons isu-isu sosial dan politik kekinian, mulai dari kemiskinan, ketidakadilan, hingga isu global seperti perubahan iklim.

“Forum ini kita maksudkan bukan hanya menghasilkan output berupa percakapan, tapi juga outcome yang nyata berupa rekomendasi bagi para pengambil kebijakan,” ujarnya.

Diskusi menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Ketua Umum GMKI Prima Surbakti, Departemen Pemuda PGI Rosi Purnomo, dan Ketua Umum Gempar Yohanes D. Sirait. Selain itu, hadir pula dua penanggap, yakni Tigor Tampubolon, penasehat sosial dan politik, serta Pdt. Drs. Harsanto Adi, Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia (API).

Ketua Umum GMKI, Prima Surbakti, dalam pemaparannya menegaskan pentingnya pemuda Kristen untuk kembali meneguhkan identitas sebagai warga bangsa. GMKI, katanya, sedang berkomitmen mengembalikan semangat mahasiswa Kristen agar menjadi pusat lahirnya talenta dan kepemimpinan yang berkualitas. Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas organisasi, termasuk dengan gereja dan lembaga pendidikan, untuk memperkuat partisipasi pemuda Kristen di berbagai bidang.

Dari perspektif PGI, Rosi Purnomo menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalankan program pendidikan kewarganegaraan dan kebangsaan, khususnya bagi kaum muda. Program ini dilakukan secara regional dengan melibatkan berbagai denominasi, bertujuan membekali pemuda dengan keterampilan kepemimpinan, pemetaan sosial, hingga kemampuan mengambil keputusan.

“Kami ingin pemuda siap menjadi pemimpin yang relevan dengan konteks mereka,” katanya.

Sementara itu, Yohanes D. Sirait, Ketua Umum Gempar, mengajak pemuda Kristen untuk berpikir lebih luas dalam melihat fenomena politik, sosial, dan budaya. Menurutnya, tantangan ke depan bukan hanya soal struktur politik, melainkan juga menyangkut suprastruktur, yaitu gaya hidup para pemimpin dan tokoh publik yang seharusnya sederhana dan berintegritas. Ia juga menegaskan perlunya gereja-gereja berperan aktif dengan tindakan-tindakan nyata.

“Kalau setiap gereja melakukan satu kebaikan saja setiap minggu, orang akan melihat Kristus lewat perbuatan kita,” ujarnya.

Dua penanggap turut memberi warna dalam diskusi ini. Tigor Tampubolon menyoroti pentingnya kesinambungan gerakan pemuda Kristen agar tidak terputus dengan gereja, sementara Pdt. Harsanto Adi menekankan perlunya GMKI dan organisasi pemuda Kristen lainnya masuk ke kampus-kampus teologi untuk melahirkan gembala-gembala yang peka terhadap persoalan kebangsaan.

Diskusi yang berlangsung hangat ini ditutup dengan kesepahaman bahwa pemuda Kristen harus mengambil peran aktif dalam merespons dinamika politik dan sosial bangsa, serta membangun kesadaran politik yang inklusif. Forum ini juga diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih besar lintas organisasi dan lembaga Kristen di Indonesia.

Redaksi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

*Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan Orang Hilang 24 Jam, Ini Nomor Hotlinenya*

Post Views: 11   Jakarta –  Cosmopolitanpost.com  –