Jakarta, Cosmopolitanpost.com
Jakarta, 26 Juni 2025 – PT Steady Safe Tbk (SAFE) di tahun 2024 berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp. 233,6 miliar sementara pendapatan tahun 2023 Rp. 242,8 miliar atau mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp. 9,2 miliar atau sebesar 3,8% .
Direktur Utama SAFE, John Pieter Sembiring dalam paparan publik, di jakarta, (26/6/25) mengungkapkan penurunan pendapatan ini terjadi akibat adanya penurunan tarif rupiah perkm dibandingkan dengan tahun 2023 sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak kerjasama antara Perseroan dengan PT Transprotasi Jakarta.
Sementara untuk laba rugi bersih di tahun 2024 sebesar Rp 27,30 miliar dan Rp 19,66 miliar pada tahun 2023. Laba Perseroan mengalami Peningkatan sebesar 38,8% atau sebesar Rp 7,63 milyar jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya.
“Penyebabnya adalah penurunan tingkat bunga yang diterapkan Leasing seiring saldo utang atas pinjaman ke PT Indomobil Finance (IMFI) atas pembelian unit Bus yang semakin mengecil, sesuai dengan yang disepakati di perjanjian fasilitas pembiayaan antara Perseroan dengan IMFI,” tambah John.
Di tahun 2024, SAFE berhasil menekan biaya langsung menjadi Rp 154,4 miliar, turun 13,7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 177,8 miliar. Efisiensi ini dicapai melalui skema service maintenance berjenjang yang telah disepakati dengan PT Transportasi Jakarta.
Meski demikian, biaya usaha tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 17,51 miliar dari Rp 14,64 miliar. Hal ini dikarenakan operasional yang lebih intensif dan pengembangan sarana pendukung.
Dalam menghadapi tahun 2025 Perseroan yakin prospek usaha transportasi bus listrik di Jakarta sangat menjanjikan, dengan potensi besar selain pengurangan emisi karbon dan penghematan biaya operasional.
Perseroan juga konsisten memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM), seperti keamanan, kenyamanan, keteraturan, hingga kesetaraan layanan.
Untuk mendukung hal ini, SAFE menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMKPAU) dan melakukan pelatihan berkendara bersama Damkar, KNKT, Dishub, dan pihak-pihak terkait.
Perseroan juga terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kesiapan pengadaan bus listrik ini dengan menjalin kerjasama dengan 2 (dua) produsen Bus Listrik dari RRC dan dalam waktu yang tidak terlalu lama bus akan mengikuti uji coba operasional ke PT Transportasi Jakarta.
Dengan dilakukannya langkah-langkah persiapan tersebut maka Perseroan akan siap saat PT Transportasi Jakarta membuka penambahan kuota pelayanan bus listrik.
“Di tahun 2025 perseroan terus berupaya memperkuat lini operasional, penambahan kouta, memanfaatkan efisiensi biaya, dan tentunya bersiap memasuki era kendaraan ramah lingkungan,” tutup John.
Jurnalis : Hendra
