Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tidak Bersentuhan dengan Produk Turunan Babi atau Produk Hewani lainnya

Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tidak Bersentuhan dengan Produk Turunan Babi atau Produk Hewani lainnya

- in Featured, Nasional
312
0

Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tidak Bersentuhan dengan Produk Turunan Babi atau Produk Hewani lainnya
 
Kami menghargai pernyataan yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Jakarta, Gramediapost.com
Penting untuk dicatat bahwa Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan, seperti yang telah dikonfirmasikan oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris. Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya. Vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah telah menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan oleh para Muslim.
 
Vaksin COVID-19 AstraZeneca aman dan efektif dalam mencegah COVID-19. Uji klinis menemukan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca 100% dapat melindungi dari penyakit yang parah, rawat inap dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan[1][2]. Penelitian vaksinasi yang telah dilakukan berdasarkan model penelitian dunia nyata (real-world) menemukan bahwa satu dosis vaksin mengurangi risiko rawat inap hingga 94% di semua kelompok umur, termasuk bagi mereka yang berusia 80 tahun ke atas[3]. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa vaksin dapat mengurangi tingkat penularan penyakit hingga dua pertiga2. Semua vaksin, termasuk Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan bagian penting dalam menanggulangi pandemi COVID-19 agar dapat memulihkan keadaan di Indonesia agar dapat memulihkan perekonomian Indonesia secepatnya.
 
Referensi:
MHRA :https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-covid-19-vaccine-astrazeneca
 
Councils:
https://britishima.org/covid19-vaccine-az/
https://www.muis.gov.sg/officeofthemufti/Irsyad/Part-11-Religious-position-on-COVID-19-vaccine-English
https://in.news.yahoo.com/covid-19-vaccines-containing-pork-092326486.html
 
Vaksin COVID-19 AstraZeneca, sebelumnya AZD1222
Vaksin COVID-19 AstraZeneca ditemukan bersama oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech. Vaksin ini menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2. Setelah vaksinasi, diproduksilah protein permukaan spike yang akan mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.
Selain program yang dipimpin oleh Universitas Oxford, AstraZeneca pun sedang melakukan uji coba besar di AS dan juga global. Secara total, Universitas Oxford dan AstraZeneca berharap dapat menyertakan hingga 60.000 peserta penelitian secara global.
Vaksin COVID-19 AstraZeneca telah memperoleh izin pemasaran bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 50 negara di enam benua, dan dengan Emergency Use Listing atau Daftar Penggunaan Darurat baru-baru ini yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini dapat mempercepat jalur akses vaksin di hingga 142 negara melalui Fasilitas COVAX.
AstraZeneca
AstraZeneca (LSE/STO/Nasdaq: AZN) adalah perusahaan biofarmasi global yang berbasis sains dan berfokus pada penemuan, pengembangan, dan komersialisasi obat dengan resep, terutama untuk pengobatan penyakit di tiga bidang terapi – Onkologi, Kardiovaskular, Ginjal dan Metabolisme, serta Pernapasan dan Imunologi. Berbasis di Cambridge, Inggris, AstraZeneca beroperasi di lebih dari 100 negara dan obat-obatan inovatifnya telah digunakan oleh jutaan pasien di seluruh dunia. Silakan kunjungiastrazeneca.com dan ikuti juga Perusahaan di Twitter@AstraZeneca.
***
[1]Voysey M, Clemens SAC, Madhi SA, et al. Single-dose administration and the influence of the timing of the booster dose on immunogenicity and efficacy of ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222) vaccine: a pooled analysis of four randomised trials. [Online]. Available at:https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)00432-3/fulltext. [Last accessed: 22 Feb 2021]  
[2] AstraZeneca PLC. COVID-19 Vaccine AstraZeneca confirms 100% protection against severe disease, hospitalisation and death in the primary analysis of Phase III trials. [Online]. Available at: https://www.astrazeneca.com/media-centre/press-releases/2021/covid-19-vaccine-astrazeneca-confirms-protection-against-severe-disease-hospitalisation-and-death-in-the-primary-analysis-of-phase-iii-trials.html. [Last accessed: 22 Feb 2021]  
[3] Vasileiou E, Simpson CR, Robertson C, et al. Effectiveness of first dose of COVID-19 vaccines against hospital admissions in Scotland: national prospective cohort study of 5.4 million people. [Online]. Available at:https://www.ed.ac.uk/files/atoms/files/scotland_firstvaccinedata_preprint.pdf [Last accessed: 24 Feb 2021] (Hotben)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Gereja & Masyarakat Marjinal

Post Views: 4,782 Gereja & Masyarakat Marjinal