Kategori: Featured

  • Universitas Atma Jaya Menggelar Diskusi Media Dengan Tema “Mendesak Peran DPR Atas Ketimpangan Kebijakan Nationally Determined Contribution Di Pusat Dan Daerah”

    Universitas Atma Jaya Menggelar Diskusi Media Dengan Tema “Mendesak Peran DPR Atas Ketimpangan Kebijakan Nationally Determined Contribution Di Pusat Dan Daerah”

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

    Jakarta, 23 September 2025 – Perilisan laporan penelitian Indonesian Parliamentary Center di 3 daerah dilaksanakan dengan diskusi media bertema, “Mendesak Peran DPR atas Ketimpangan kebijakan Nationally Determined Contribution” bertepatan dengan diskusi media ini – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam Sidang Umum PBB di New York -Kehadiran ini bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi menjadi panggung penting untuk menegaskan posisi Indonesia dalam isu global perubahan iklim.

    Karena itu, Pemerintah menargetkan penyerahan dokumen Second Nationally Determined Contribution (NDC) dilakukan sebelum Presiden bertolak ke agenda tersebut, agar dunia melihat komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE).

    Namun, hingga diskusi media ini digelar, belum ada tanda-tanda pemerintah telah mengumpulkan draf Second Nationally Determined Contribution kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Hal in menjadi paradoks mengingat presiden sendiri berkali-kali mengungkapkan ambisinya untuk di berbagai forum mengenai komitmennya mengatasi krisis iklim, termasuk menyebutkan komitmen transisi menuju 100% energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan di dalam pidato kenegaraannya. Di sisi lain, komitmen iklim negara memang patut dipertanyakan, tak hanya dari sisi ambisi dan kebijakan yang digaungkan eksekutif, namun juga peran legislative dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi kinerja eksekutif dalam mengatasi problem krisis iklim yang kian berdampak nyata.

    Pemantauan IC menemukan bahwa pembahasan mengenai iklim masih belum menjadi prioritas di dalam kerja-kerja DPR. Hal ini ditegaskan dari total jumlah 818 rapat yang dilaksankan seluruh AKD di DPR di masa sidang II s.d. IV periode 2024-2025, pembahasan mengenai iklim hanya muncul sebanyak 122 di antaranya- atau hanya menyumbang sebanyak 17,53% dari seluruh pembahasan isu di DPR. Sedikitnya pembahasan mengenai isu iklim ini sayangnya juga tak dibarengi dengan pembahasan mengenai berimbanya isu sektoral mengenai iklim di DPR. Di dalam temuan IPC juga dijelaskan bahwa hanya isu-isu mengenai energi yang secara signifikan dibahas di dalam Komisi IV dan XII yang bertalian dalam fokusnya mengawal isu-isu iklim. Energi dibahas sebanyak 51 kali di rapat 2 AKD ini, diikuti sektor pertanian sebanyak 21 kali, perubahan iklim sebanyak 12 kali, serta dikuti isu-isu iklim dan lingkungan yang lain seperti pengolahan limbah sebanyak 8 kali, IPPU (Proses Industri dan Ponggunaan Produk) sebanyak 4 Kali, dan FOLU (Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya) sebanyak 2 kali. Sementara di sisi legislasi, pembahasan beberapa RUU yang berkaitan dengan isu iklim masih mandek dan kurang aksesibel. Setidaknya ada empat RUU yang berkaitan dengan iklim yang tengah dibahas DPR saat ini, yaitu RUU Kebumian, RUU Ketenagalistrikan, RUU Migas, dan RUU EBET. Dari 4 RUU tersebut, hanya RUU Kebumian dan RUU Ketenagalistrikan yang seluruhnya dibahas secara terbuka, sedangkan RUU EBET dan RUU Migas seluruhnya dibahas secara tertutup. Sementara itu, RUU lain seperti RUU Keadilan Iklim / Pengelolaan Perubahan Iklim, Revisi RUU Kehutanan, RUU Masyarakat Adat, serta beberapa RUU lainnya belum terlina, progress pembahasannya.

    Permasalahan mandeknya proses pengumpulan dan pembahasan SNDC Indonesia ini, ditambah dengan masih adanya ketimpangan kebijakan di pusat dan daerah yang menghambat daerah, yaitu Aceh, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Penelitian di 3 daerah tersebut menjelaskan masih adanya berbagai permasalahan dalam implementasi NDC. Hal-hal tersebut di antara lain: masih adanya disharmoni kebilakan dari pusat dan regulasi sektoral yang masih pro-investasi ekstraktif, mash minimnya partisipasi publik dalam penyusunan, implementasi, dan sosialisasi kebiakan; serta kesenjangan implementasi, transparansi, dan evaluasi dalam jalannya kebijakan NDC di daerah.

    Dari diskusi media yang digelar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini, juga semakin menegaskan mash adanya peran DPR yang harus ditingkatkan dalam proses mengawal, menyusun, dan mengawasi kebijakan iklim, terkhusus dalam proses perumusan dan implementasi NDC. Belum menjadi prioritasnya isu iklim dibahas di legislatif, minimnya keterlibatan legislatif dalam pelaksanaan NDC, seta pembatasan peran legislatif lewat peraturan sektoral dari pemerintah masih menjadi hambatan optimalisasi peran DPR ini.

    Namun, berkaca pada hal tersebut, bukan berarti DPR tidak bisa melakukan hal-hal signifikan untuk berperan dalam pelaksanaan kebijakan iklim. Oleh karena itu, kami dari IPC mendorong DPR untuk:

    1. Memperkuat Fungsi Pengawasan: DPR harus proaktif menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan kebijakan iklim berjalan sesuai hukum dan kepentingan rakyat.
    2. Menguatkan Kerangka Regulasi: DPR perlu memperkuat kerangka regulasi melalui fungsi legislasi.
    3. Memastikan Anggaran yang Memadai: DPR perlu memastikan ketersediaan anggaran yang memadai dan tepat sasaran untuk mendukung agenda mitigasi dan adaptasi.
    4. Menjadikan Agenda Iklim Prioritas: Diperlukan komitmen politik yang lebih kuat dari para legislator untuk menjadikan agenda iklim sebagai prioritas nasional.

    Jurnalis: Hendra

  • NGO Kab Bogor Bersatu Bergerak Demo DPRD kab Bogor

    NGO Kab Bogor Bersatu Bergerak Demo DPRD kab Bogor

    NGO Kab Bogor Bersatu Bergerak Demo DPRD kab Bogor

     

    Bogor, Cosmopolitanpost.com

    Rencana aksi unjuk rasa besar-besaran akan digelar di Kabupaten Bogor pada Kamis, 2 Oktober 2025. Aksi ini akan dipusatkan di depan Kantor Bupati Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor dengan mengusung isu utama Revisi Peraturan Bupati (Perbub) No.44 Tahun 2023, rangkap jabatan anggota DPRD, serta persoalan anggota DPRD yang absen namun tetap menerima gaji.

    Ketua NGO Kabupaten Bogor Bersatu, Rizwan Riswanto, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan bersama atas praktik-praktik yang dinilai tidak mencerminkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan pemerintahan daerah.

    “Kami bersama puluhan lembaga dan organisasi masyarakat serta pers di Bogor Raya sepakat turun ke jalan. Aspirasi ini bukan untuk kepentingan kelompok, tetapi demi kebaikan tata kelola pemerintahan Kabupaten Bogor,” tegas Rizwan kepada wartawan, Selasa(23/9/2025).

    Rizwan menyebut sedikitnya 23 lembaga telah menyatakan komitmen bergabung dalam aksi tersebut.

    diantaranya;
    *Badan Penelitian Independent Kekayaan Penyelenggara Negara (BPI KPN) Kabupaten Bogor

    *Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI) Kabupaten Bogor

    *Gerakan Rakyat Peduli Keadilan dan Kemakmuran (GRPKK) Kabupaten Bogor

    *Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR)

    *Perkumpulan Masyarakat Pemantau Anggaran (Permapan)

    *Media Center Bogor Raya (MCBR)

    *Asosiasi Jurnalis Nusantara Indonesia (AJNI)

    *Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita)

    *LSM Pasundan Raya

    *Pemuda Muslim Indonesia Bersatu

    *Gerakan Mahasiswa Pemuda Bogor (GMPB)

    *Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor Raya

    *Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Bogor

    *LSM Wawasan Citra Nusantara

    *Forum Pers Independent Indonesia (FPII Korwil Bogor)

    *Persatuan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Kabupaten Bogor

    *Aliansi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI)

    *Pers Pemerhati Masyarakat Bogor Timur (PPMBT)

    *Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia)

    *Forum Wartawan Pemantau Peradilan (Forwara)

    *Perkumpulan Wartawan Online Independent Nusantara (PWOIN)

    *Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Bogor

    *GARDA P3MB

    Dengan jumlah massa yang ditargetkan mencapai 200 orang, aksi ini akan menggunakan mobil komando, spanduk, poster, dan bendera sebagai alat peraga.

    Rizwan berharap aksi ini dapat berjalan damai, tertib, serta menjadi peringatan bagi para pemangku kebijakan untuk lebih mendengarkan suara rakyat.“Kami tidak ingin aksi ini dipandang sebagai bentuk kegaduhan. Ini adalah panggilan moral agar Pemkab dan DPRD Bogor segera memperbaiki tata kelola pemerintahan sesuai aspirasi masyarakat,” pungkasnya.

  • Shahnaz Rafika, S.SOS. (CEO PT. Puri Rafika Indah Sejahtera): Kami Apresiasi Salah Satu Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Peduli pada Penyediaan Rumah Subsidi bagi Masyarakat

    Shahnaz Rafika, S.SOS. (CEO PT. Puri Rafika Indah Sejahtera): Kami Apresiasi Salah Satu Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Peduli pada Penyediaan Rumah Subsidi bagi Masyarakat

    Shahnaz Rafika, S.SOS. (CEO PT. Puri Rafika Indah Sejahtera): Kami Apresiasi Salah Satu Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Peduli pada Penyediaan Rumah Subsidi bagi Masyarakat

     

     

     

    Jakarta, 16 September 2025 –

     

    PT. Puri Rafika Indah Sejahtera, turut menghadiri Pertemuan & Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa yang mengangkat tema “Peluang Usaha dan Pembiayaan Khusus Sektor Properti, Konstruksi, dan Bahan Bangunan: Perumahan Motor Pertumbuhan Nasional.”

    Acara strategis ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari pemerintah, pengembang, asosiasi, perbankan, hingga akademisi, untuk membahas peran penting sektor properti sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Dalam kesempatan tersebut, Shahnaz Rafika, S.SOS. selaku CEO PT. Puri Rafika Indah Sejahtera menyampaikan bahwa,”Kami senang diundang ke acara yang luar luar biasa ini, tentang sosialisasi adanya fasilitas baru yang diperuntukkan kepada developer, dan juga seluruh pelaku ekosistem perumahan, yang mana bisa meningkatkan semua ekosistemnya, yang kedepannya akan menjadi sektor yang lebih cantik dan diharapkan bisa membangun ekonomi Indonesia juga.

    Kami sebagai pelaku dari perumahan tersebut, merasa senang dengan adanya program ini. Bagaimana program ini, bisa membantu kami sebagai developer juga. Kami Apresiasi Salah Satu Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Peduli pada Penyediaan Rumah Subsidi bagi Masyarakat “ujar Shahnaz Rafika.

     

    Kehadiran PT Puri Rafika Indah Sejahtera dalam forum ini mempertegas komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan perumahan nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berbasis gotong royong, sejalan dengan visi perusahaan dalam menghadirkan hunian berkualitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

  • Peringati Hari Maritim Nasional, Museum Kebaharian Jakarta Bersama BAKAMLA RI dan Institut Kesenian Jakarta Gelar Kenduri Bahari

    Peringati Hari Maritim Nasional, Museum Kebaharian Jakarta Bersama BAKAMLA RI dan Institut Kesenian Jakarta Gelar Kenduri Bahari

    Peringati Hari Maritim Nasional, Museum Kebaharian Jakarta Bersama BAKAMLA RI dan Institut Kesenian Jakarta Gelar Kenduri Bahari

     

    Foto: Istimewa

     

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

     

    Dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional Ke 62, setiap 23 September, Museum Kebaharian Jakarta bersama Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI, dan Institut Kesenian Jakarta menggelar Kenduri Bahari dengan tema “Kembali Ke Bangsa Samudera pada 23 September 2025 yang bertempat di Museum Bahari, Jakarta.

     

    Kepala BAKAMLA RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla mengatakan BAKAMLA RI dengan Museum Bahari dan Institut Kesenian Jakarta bergabung bersam61a-sama melaksanakan perayaan Hari Maritim Nasional dengan acara Kenduri Bahari.

    “Mengapa BAKAMLA bergabung disini kita merasa untuk menumbuhkan jiwa bahari jiwa maritim sebagai orang Indonesia orang Samudera kita harus sama-sama membangun tidak bisa museum sendiri masing-masing instansi ini harus sama-sama mulai dari pemerintah, masyarakatnya.,” ujarnya di Museum Bahari, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

    Menurut mantan Pangkogabwilhan I tahun 2023 tersebut, BAKAMLA RI sangat dekat dengan laut merasa ikut terdorong untuk memeriahkan acara kenduri bahari dan menyukseskannya.

    “Yang paling penting menegaskan kita sebagai bangsa bahari negara kepulauan yang 2/3 bagiannya adalah laut. Mudah-mudahan laut dan samudera kita ini merupakan masa depan kita yang nanti akan bikin negara kita semakin maju makin jaya lagi seperti zaman-zaman dahulu nenek moyang kita pernah berjaya di samudera seluruh dunia,” jelas Laksdya Irvansyah.

    Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mis’ari menambahkan kenduri bahari diselenggarakan selama 1 hari diisi dengan berbagai acara seperti senam garda laut bersama BAKAMLA bersama masyarakat, wajib kunjung museum pegawai BAKAMLA maupun masyarakat khususnya anak-anak sekolah tingkatan PAUD sampai SMA/SMK.

    “Kemudian saat ini sedang berlangsung juga lomba orasi tentang bagaimana kita harus membangun jiwa bahari untuk kembali sebagai bangsa samudera dan sesat lagi akan berlangsung dari talkshow bersama narasumber dari BAKAMLA serta talkshow kedua tentang kerajaan maritim Sriwijaya dan rangkaian acara ditutup dengan kenduri malam bahari,” tuturnya.

    Mis’ari berharap dengan penyelenggaraan acara kenduri bahari ini generasi muda menyadari betul Indonesia adalah negara kepulauan dan negara bahari.

    “Kesadaran sebagai bangsa bahari itu harus terus dipupuk dengan aktif mengunjungi museum bahari dan menjaga laut kita, menjadikan laut itu bukan sebagai halaman belakang tetapi halaman depan, cantik dan bermanfaat,” pungkasnya.

    Kenduri Bahari juga dimeriahkan dengan pameran, pemutaran film, hingga bazzar UMKM, dan mahasiswa IKJ turut dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Kapolsek Penjaringan AKBP Agus Adi Wijaya, SH, S.I.K., M.Si., perwakilan Camat Penjaringan Royto Harahap, serta Lurah Penjaringan Makrus Nugroho Darojat. Kehadiran para pejabat bersama masyarakat menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya menghidupkan kembali semangat maritim bangsa.

  • Sukses Air Mata Di Ujung Sajadah 1 Dengan 3,1 Juta Penonton, Sekuel Kembali Lebih Menyentuh Di AMDUS 2!

    Sukses Air Mata Di Ujung Sajadah 1 Dengan 3,1 Juta Penonton, Sekuel Kembali Lebih Menyentuh Di AMDUS 2!

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

    Jakarta, 22 September 2025 –  Sukses dengan drama keluarga yang menyentuh hati 3,1 juta penonton pada 2023, Air Mata di Ujung Sajadah, Beehave Pictures kini membawakan lanjutan cerita keluarga yang kompleks namun penuh kehangatan dalam Air Mata di Ujung Sajadah 2.

    Film pertama yang dibintangi Titi Kamal, Citra Kirana, Faqih Alaydrus, dan Fedi Nuril tersebut membawakan kisah keluarga yang rumit, di mana Aqilla (Titi Kamal), seorang wanita yang mengira buah hatinya telah tiada ternyata mengetahui kalau anaknya dibesarkan oleh keluarga lain setelah bertahun-tahun. Lantas dibawa kemana kisah Air Mata di Ujung Sajadah 2?

    Setelah merelakan Baskara (Faqih Alaydrus) untuk dirawat oleh pasangan yang membesarkannya Yumna (Citra Kirana) dan Arif (Fedi Nuril) di akhir Air Mata di Ujung Sajadah, sekuel ini akan melanjutkan cerita derita Aqilla yang harus melepaskan demi anaknya tersebut.

    Lama tak mendengar kabar dari Baskara melalui media sosial Yumna, Aqilla mencurigai ada sesuatu yang terjadi. Kekhawatirannya membawa Aqilla ke Solo untuk mencari tahu kondisi Baskara. Ternyata tragedi menyerang keluarga Yumna, dan Arif berada dalam kondisi kritis dalam koma. Setelah kepergian Arif, apakah Aqilla kini dapat kembali menjadi bagian dari hidup Baskara?

    Air Mata di Ujung Sajadah 2 akan menjawab banyaknya pertanyaan yang menggantung dalam cerita film pertama.

    Apakah Baskara tetap akan tinggal bersama Yumna? Apakah Aqilla akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya? Bagaimana respon Baskara ketika Ia mengetahui kalau dirinya bukan anak kandung Yumna?

    Sutradara Key Mangunsong menyampaikan harapannya untuk sekuel ini, menjanjikan cerita yang lebih menyentuh hati.

    “Tentunya dengan AMDUS 2, saya ingin membawakan cerita yang lebih haru, lebih sedih, dan lebih menyentuh dari film pertama,” kata Key.

    Kisah Cinta dari Ibu yang Tidak ada Batasnya
    Melanjutkan tema yang dibawakan dalam film pertama, Air Mata di Ujung Sajadah 2
    menggambarkan betapa besarnya cinta yang dimiliki seorang ibu kepada anaknya, terlepas dari adanya hubungan darah atau tidak. Film ini menunjukkan bagaimana Aqilla dan Yumna akan terus berjuang setelah dihadapi cobaan untuk anaknya, Baskara.

    Tak hanya digambarkan melalui cerita filmnya, kisah cinta ibu dan anak juga dibawakan melalui official soundtrack film ini yang dibawakan oleh Farel Prayoga, “Cinta Untuk Mama.”

    Sejalan dengan kisah dalam AMDUS 2 yang membawakan kisah seorang anak yang terpisah dengan ibunya, Farel juga baru berkesempatan untuk bertemu ibunya setelah 15 tahun hidupnya.

    Dalam MV yang sudah dapat ditonton di YouTube Beehave Music, terdapat rekaman asli momen haru Farel ketika pertama kali bertemu dan berpelukan dengan ibu kandungnya.

    Produser Ronny Irawan mengungkapkan koneksi personalnya dengan Air Mata di Ujung Sajadah 2.

    “Ketika mau promo AMDUS 1, saya melihat CCTV dari rumah ibu yang saat itu sudah 71 tahun ternyata tidak tidur di kasur. Saat saya tanya ternyata ibu tidur di tikar malam itu, kalau tradisi Jawa tidur di lantai itu kan bentuk Tirakat, doa untuk kesuksesan project AMDUS 1. Jadi kesuksesan film pertama itu karena ibu saya juga, dan saya ingin mempersembahkan sekuel ini sebagai surat cinta untuk semua ibu di luar sana,” tambah Ronny.

    Film yang dibintangi oleh Titi Kamal, Citra Kirana, Faqih Alaydrus, Daffa Wardhana, Jenny Rachman, dan Mbok Tun ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.

    Jurnalis: Hendra

  • Aktivis Riau Jakarta (ARTA) Gelar Demonstrasi Mendesak KPK Menangkap Seluruh Oknum Direksi Agrinas diduga Melakukan Tindak Pidana Korupsi Rp 180 Miliar

    Aktivis Riau Jakarta (ARTA) Gelar Demonstrasi Mendesak KPK Menangkap Seluruh Oknum Direksi Agrinas diduga Melakukan Tindak Pidana Korupsi Rp 180 Miliar

    Aktivis Riau Jakarta (ARTA) Gelar Demonstrasi Mendesak KPK Menangkap Seluruh Oknum Direksi Agrinas diduga Melakukan Tindak Pidana Korupsi Rp 180 Miliar

     

    Foto: Istimewa

     

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

     

    Ratusan aktivis, pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Aktivis Riau Jakarta (ARTA) dengan membawa sound system diatas pick up menggelar aksi demo di depan kantor HK Tower Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 22 September 2025.

     

    Dari pantauan wartawan, massa pendemo tiba di lokasi pukul 14.00 Wib , sambil berorasi mereka membentangkan spanduk dan atribut aksi lainnya.

    Koordinator Aksi ARTA, Arya Putra Fertana menyampaikan, bahwa masyarakat yang tergabung dalam Aktivis Riau Jakarta Para pendemo tersebut menyampaikan tuntutan seperti meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Wadirut Agrinas berinisial KSK, mendesak Wadirut PT Agrinas Palma Nusantara untuk mundur dari jabatannya atau akan di paksa mundur, mendesak KPK untuk menangkap seluruh oknum direksi berinisial KSK yang diduga melakukan tindak pidana korupsi Rp 180 miliar di PT. Agrinas Palma Nusantara, mendesak PT Agrinas Palma Nusantara untuk untuk tidak mengembalikan lahan sitaan satgas PKH kepada pemilik perusahaan lama dan lainnya.

    “Jadi kita minta agar oknum Wadirut PT Agrinas Palma Nusantara dicopot dari jabatannya, dan mendesak Aparat Penegak Hukum seperti KPK menangkap seluruh direksi PT Agrinas Palma Nusantara yang diduga melakukan tindak pidana korupsi sebesar Rp 180 miliar,” ujarnya kepada wartawan di kawasan Jakarta Timur, Senin (22/2025).

    “Kami meminta supaya Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara mencopot semua bawahannya yang sudah bermain dan sewenang-wenang dengan jabatannya. Aksi kita hari ini adalah perjuangan kita bersama-sama jadi kita tidak perlu takut karena perjuangan kita semata-mata demi kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” ucap Arya Putra Pertama.

    Menurut Arya, aksi mereka ke kantor PT Agrinas Palma Nusantara sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam terhadap berbagai dugaan pelanggaran, penyalahgunaan wewenang, serta praktik yang bertentangan dengan prinsip tata kelola yang baik pada PT. Agrinas Palma Nusantara .

    “Berdasarkan amanat Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”, maka kami memandang perlu adanya langkah tegas dan transparan dari pemerintah serta pihak-pihak terkait,” pungkasnya.

    Berikut ini 7 (tujuh) butir tuntutan sebagai yang disampaikan oleh massa aksi ARTA:

    1. Meminta Bapak Presiden untuk mencopot Wadirut Agrinas (inisial KSK)

    2. Mendesak Wadirut Agrinas untuk mundur dari jabatannya

    3. Mendesak KPK untuk menangkap seluruh oknum direksi yang diduga melakukan tindak pidana Korupsi 180M di Agrinas (inisial KSK)

    4. Mendesak Agrinas untuk tidak mengembalikan lahan sitaan satgas PKH kepada pemilik perusahaan lama

    5. Mendesak Agrinas untuk memprioritaskan Putra Daerah Riau sebagai KSO

    6. Meminta Direktur Utama Agrinas untuk mencopot seluruh bawahan yang melakukan dugaan pelanggaran yang bertentangan dengan Asta Cita Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    7. Dirut Agrinas harus berlaku tegas dan transparansi.(Red)

  • Bukan Cuma di Film, ‘Yakin Nikah’ Nekat Pertemukan 20 Pasangan Baru di Dunia Nyata! Sensasi Blind Cinema Date Bikin Baper Massal

    Bukan Cuma di Film, ‘Yakin Nikah’ Nekat Pertemukan 20 Pasangan Baru di Dunia Nyata! Sensasi Blind Cinema Date Bikin Baper Massal

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

    Jakarta, 22 September 2025 – Apa jadinya jika kencan pertamamu terjadi dengan mata tertutup di dalam bioskop, dan orang di sebelahmu bisa jadi adalah ‘the one’? Pengalaman gila dan tak terlupakan ini baru saja diciptakan oleh film “Yakin Nikah”.

    Adhya Pictures membuat gebrakan viral dengan menggelar “Blind Cinema Date” pada 20 September 2025 lalu, sebuah acara blind date special pertama di Indonesia yang menggunakan konsep nonton bareng, menjadikan film “Yakin Nikah” sebagai memori indah pertama para pasangan yang berpartisipasi.

    Kegiatan promosi film “Yakin Nikah” ini sukses bikin iri netizen dan jadi perbincangan hangat. Sebanyak 20 pasangan yang belum pernah bertemu sebelumnya dipertemukan dalam sebuah kencan buta paling unik: nonton film bareng sebelum tahu wajah satu sama lain.


    Bayangkan ketegangannya: para peserta perempuan datang, mata mereka ditutup (blindfolded), lalu diarahkan menuju kursi bioskop di sebelah kursi kosong. Tak lama kemudian, para peserta laki-laki datang juga dengan mata ditutup, dan digandeng menuju pasangannya masing-masing. Detik-detik paling mendebarkan adalah saat penutup mata dilepas, tepat sesaat sebelum layar bioskop menyala untuk pemutaran eksklusif film “Yakin Nikah”.

    Kejutan, tawa canggung, dan percikan chemistry instan memenuhi studio. Suasana yang awalnya tegang sontak berubah menjadi cair dan penuh gelak tawa. Keseruan tak berhenti di situ. Usai nonton, para pasangan diperkenankan untuk berkenalan satu sama lain lebih lanjut diikuti oleh sesi tukar kado antar pasangan. Setelah menukarkan kado, para pasangan ini diuji kekompakannya lewat serangkaian games interaktif yang menguji kekompakan dan menguras emosi, hingga melahirkan tiga pasangan paling serasi yang diganjar hadiah fine dining mewah.

    Reaksi para peserta membuktikan acara ini lebih dari sekadar gimmick. “Ini gila banget! Nggak pernah ada film promo seberani ini. Pengalaman pertama blind date langsung di bioskop, nonton film yang relate abis, terus kenalan sama banyak orang. Asli, seru banget!” ungkap salah satu peserta yang masih tak bisa menyembunyikan antusiasmenya.

    Ada pula yang menemukan koneksi emosional tak terduga. “Wah, sumpah. Pengalaman pertama gue sama pasangan blind date ini malah nangis bareng gara-gara filmnya. Chemistry-nya langsung dapat. Unforgettable banget sih,” tambah peserta lainnya.
    Tak hanya itu, para peserta juga mengungkapkan perasaan mereka terhadap film “Yakin Nikah” yang menjadi memori pertama dengan pasangan blind date. “Yakin Nikah menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang suka film romansa ringan tapi punya makna dalam, bisa bikin tertawa, sedih/menangis sekaligus ikut berpikir/terlibat sebagai posisi karakter utama di film,” sebut satu peserta setelah menonton.

    Kehebohan “Blind Cinema Date” ini adalah cerminan sempurna dari rollercoaster emosi yang ditawarkan film “Yakin Nikah”.

    Film ini mengupas dilema yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang: kapan waktu yang tepat untuk menikah?

    Dibintangi oleh trio memukau Enzy Storia, Maxime Bouttier, dan Jourdy Pranata, film ini akan membawamu ke dalam pusaran cinta Niken (Enzy). Ia terjebak antara kekasih masa kini, godaan dari masa lalu, dan tuntutan keluarga yang tak ada habisnya. Apakah ia akan menemukan jawaban, atau justru menemukan dirinya sendiri?

    Disutradarai oleh Pritagita Arianegara dengan naskah tajam dari Bene Dion Rajagukguk, Sigit Sulistyo, dan Erwin Wu, “Yakin Nikah” adalah adaptasi dari webseries fenomenal yang telah ditonton lebih dari 14,9 juta kali. Versi filmnya menjanjikan cerita yang lebih dalam, konflik yang lebih menggigit, dan tawa yang lebih pecah.

    “Yakin Nikah” tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 9 Oktober 2025.

    Jurnalis: Hendra

  • Apresiasi Event IIGCE 2025, Ormat Indonesia Komit Mendukung Pengembangan Energi Panas Bumi dan Transisi Energi Hijau Berkelanjutan

    Apresiasi Event IIGCE 2025, Ormat Indonesia Komit Mendukung Pengembangan Energi Panas Bumi dan Transisi Energi Hijau Berkelanjutan

    Apresiasi Event IIGCE 2025, Ormat Indonesia Komit Mendukung Pengembangan Energi Panas Bumi dan Transisi Energi Hijau Berkelanjutan

     

    Foto: Istimewa

     

    Jakarta, Cosmopolitanpost.com

     

    Penyelenggaraan The 11th International Indonesia Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta pada 17-19 September 2025 mendapat apresiasi dan sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya dari PT Ormat Geothermal Indonesia (Ormat Indonesia)

    “Event The 11th IIGCE 2025 ini tentunya menjadi ajang bertemunya semua produsen maupun penyaji teknologi apapun, kita semua ketemu disini yang masing-masing mempunyai produk, solusi dan teknologi yang nantinya diharapkan bisa berkolaborasi,” ujar Presiden Direktur PT Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono kepada wartawan di pameran IIGCE 2025, JICC Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Perlu diketahui, PT Ormat Geothermal Indonesia ini merupakan bagian dari Ormat Technologies, perusahaan energi terbarukan asal Amerika Serikat. Meski di Amerika Serikat sudah beroperasi sejak 60 tahun lalu, namun ekspansi bisnis di Indonesia baru dimulai sejak 10 tahun yang lalu. Tercatat di Bursa New York Stock Exchange, Ormat mengoperasikan 1.200 Mega Watt (MW) Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di seluruh dunia, di mana 900 MW berada di Amerika Serikat.

    “Untuk pasar panas bumi dunia perusahaan kita menguasai hampir 64%, sementara di Indonesia sendiri kita masuk tiga besar perusahaan (top big three companies) penyedia energi baru terbarukan terutama panas bumi,” tutur lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1993 ini sambil tersenyum.

    Adapun salah satu proyek besar PLTP Ormat di Indonesia yaitu PLTP Sarulla di Sumatera Utara. Ormat memiliki 12,75% saham di Konsorsium Sarulla, bersama dengan Medco, Itochu, Kyushu, dan Inpex.

    PLTP Sarulla yang dioperasikan Sarulla Operations Ltd (SOL) ini berkapasitas 3 x 110 Mega Watt (MW), merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di dunia

    “Setiap proyek panas bumi dimanapun pasti punya tantangan tersendiri, namun begitu kami akan terus mendukung kebijakan pemerintah untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi dalam transisi energi hijau yang berkelanjutan,” pungkas Dion Murdiono.(Red)

  • Dana Parkiran akan Jadi Mesin atau Ilusi Fiskal

    Dana Parkiran akan Jadi Mesin atau Ilusi Fiskal

    Dana Parkiran akan Jadi Mesin atau Ilusi Fiskal

     

    Penulis : Jeannie Latumahina
    Ketua Umum RPA INDONESIA

     

    Jangan sampai rakyat dengar kabar triliunan digelontor, tetapi jalan depan rumah tetap saja berlubang.

    Pemerintah akhirnya melalui Mentri Keuangan baru, akhirnya mengambil langkah cukup berani. Langsung menggunakan dana parkir negara di Bank Indonesia untuk dipindah ke bank-bank nasional. Nilainya juga tidak main-main, sebesar Rp200 triliun, bisa disebut sebesar lebih kurang 47% dari total dana parkir sebesar Rp425 triliun.

    Dan masih ditambah lagi dengan dana percepatan transfer ke daerah, maka kebijakan ini menjadi suntikan segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang galau mencari momentum baru.

    Langkah ini sangat logis, yaitu daripada uang negara yang selama ini “bobo manis” di rekening BI kenapa tidak dialirkan saja menggerakkan kredit, memperluas dana pembiayaan, sekaligus mendorong belanja daerah. Namun seringkali namanya kebijakan besar yang menyangkut hajat hidup banyak orang, akibat maraknya perilaku koruptif berakibat muncul pertanyaan, apa benar dana ini sungguh bekerja sebagai mesin ekonomi? Atau malah justru justru pindah tempat parkiran, sehingga tidak memberi dampak positif di lapangan?

    *Godaan Janji Manis*

    Narasi resmi yang sedang dibangun pemerintah terdengar sangat menjanjikan. Yaitu likuiditas lebih longgar sehingga menurunkan tekanan suku bunga. Dengan demikian biaya pinjaman diharapkan bisa lebih murah. UMKM, petani, dan pelaku industri kecil yang selama ini kesulitan bernafas mengakses modal bisa lega mendapatkan ruang gerak baru. Maka daerah dengan mendapat tambahan transfer dana, juga bisa mempercepat belanja publik, seperti percepatan infrastruktur dasar hingga banyak program layanan sosial masyarakat.

    Secara teori mengatakan bahwa uang berputar lebih cepat memang akan menambah denyut gerak ekonomi. Terlebih di atas kertas, sangat masuk akal uang Rp200 triliun yang parkir mengendap kini dialirkan ke sektor riil. Sehingga multiplier effect, uang akan dilipatganda dalam aktivitas ekonomi, jelas ini juga akan bisa membuka lapangan kerja, serta menambah daya beli masyarakat.

    Oleh karena itu semua pihak langsung sepakat, bahwa lebih baik dana mengalir di masyarakat daripada berdiam parkir di BI. Tetapi ingat juga yang sering terjadi, yaitu kesenjangan antara teori dan realitas bisa sangat lebar, seperti peribahasa jauh panggang dari api.

    *Risiko di Tikungan*

    Kebijakan yang cukup baik ini bukan tanpa bayangan risiko. Bagaimana bila bank penerima dana tambahan tersebut malah memilih play safe dengan tidak menyalurkannya ke kredit produktif. Dimana kemudian bank tersebut memilih menaruh dana parkir dari BI kepada instrumen pasar uang atau obligasi negara, yang lebih mudah dan pasti keuntungannya, ketimbang harus bekerja keras memberi kredit ke petani atau pengusaha kecil yang dianggap lebih berisiko. Maka dengan demikian yang terjadi, dana dari BI yang Rp200 triliun hanya berpindah tempat parkir dari satu instrumen ke instrumen parkir lain.

    Selanjutnya atas dasar pengalaman selama ini telah menunjukkan bahwa banyak pemerintah daerah, sangat lambat dalam menyerap anggaran karena kwalitas SDM atau tidak mampu melihat peluang pada UMKM, sehingga alih-alih kredit diterima segera digunakan untuk membiayai pengembangan daerah, malah dana transfer kerap juga mengendap di kas daerah atau malah diputarkan di deposito perbankan daerah. Sehingga jelas akibatnya, belanja publik yang diharapkan mendorong pertumbuhan justru tersendat.

    Kemudian terdapat naiknya risiko inflasi lokal. Jika belanja daerah secara tiba-tiba meningkat tanpa diimbangi pasokan barang dan jasa yang memadai, yang malah akan memicu kenaikan harga. Uang beredar memang bertambah, tetapi daya beli riil masyarakat justru tergerus.

    Yang keempat, belum terdapat koordinasi antar-otoritas yang akan menjadi penentu. Yaitu antara BI, Kemenkeu, dan OJK dimana seharusnya mampu berjalan seiring. Jika terlalu longgar, likuiditas berlebih bisa memicu gelembung harga. Jika terlalu ketat, niat baik kebijakan ini sangat bisa mandek di tengah jalan.

    Singkatnya, tidak ada jaminan uang yang dipindahkan dari Bank Indonesia akan otomatis berubah menjadi mesin pertumbuhan.

    *Di Ujung Tikungan Pertaruhan*

    Kebijakan ini bisa dibaratkan taruhan besar. Pemerintah tentu bisa saja dikenang karena berhasil mengubah dana pasif menjadi motor penggerak ekonomi. Tetapi ingat ada bahaya risiko, kebijakan bagus ini kemudian hanya menjadi eksperimen fiskal lain yang berakhir tanpa hasil signifikan.

    Maka kuncinya terletak pada keberanian untuk mengambil langkah tegas. Pemerintah harus benar menetapkan target keras, seperti berapa persen dana bank nasional yang harus benar-benar masuk ke kredit produktif, dan kedalam sektor apa saja, serta dalam jangka waktu berapa lama. Tanpa adanya target yang jelas, maka bank penerima Dana Parkir dari BI akan lebih memilih jalur aman, sementara publik hanya disuguhi angka fantastis yang tak pernah turun ke lapangan.

    Demikian juga dari sisi transparansi masih ada potensi krusial. Oleh sebab itu masyarakat berhak untuk tahu, ada berapa persen dari dana Rp200 triliun itu yang benar-benar disalurkan, juga akan seberapa cepat daerah mampu mempergunakannya, dan sejauh mana dampaknya pada harga pangan, jumlah serapan tenaga kerja, maupun daya beli lokal. Jika berjalan tanpa indikator yang transparan, kebijakan ini hanya akan menghasilkan headline, bukan perubahan nyata.

    Pada akhirnya yang menjadi pertanyaan terpenting bukanlah berapa besar dana yang digelontorkan, tetapi apakah uang itu benar-benar memberi napas baru bagi ekonomi rakyat. Apakah petani akan lebih mudah mendapat modal mengadakan pupuk, seberapa mampu UMKM bisa menambah kapasitas produksi, hingga tukang bengkel bisa membeli dan melengkapi peralatan baru, atau seberapa banyak warung kopi bisa memperluas usahanya? Ataukah kebijakan baru ini jangan-jangan, membuat uang digelontor hanya berputar pada neraca bank dan pada laporan sebatas keuangan pemerintah, yang masih jauh dari denyut pasar dan kebutuhan rakyat?

    Jika dana parkir ini benar dan sungguh mampu disulap menjadi mesin ekonomi, sejarah akan mencatatnya sebagai langkah berani yang berbuah manis. Tetapi jika tidak mampu, akan dikenang sebagai kebijakan ilusi fiskal belaka, dimana kebijakan besar yang ramai di atas kertas, tetapi hampa di lapangan.

    Sabtu, 20 September 2025

  • Angga Budi Kesuma (Direktur Pesona Kahuripan Group): Pesona Kahuripan Group Apresiasi Program Perumahan Bersubsidi Pemerintahan Prabowo

    Angga Budi Kesuma (Direktur Pesona Kahuripan Group): Pesona Kahuripan Group Apresiasi Program Perumahan Bersubsidi Pemerintahan Prabowo

    Angga Budi Kesuma (Direktur Pesona Kahuripan Group): Pesona Kahuripan Group Apresiasi Program Perumahan Bersubsidi Pemerintahan Prabowo

     

    Jakarta, 16 September 2025 –

     

    Pertemuan dan Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa resmi digelar pada hari Selasa, 16 September 2025, yang bertempat di Balai Sarbini, Lippo Mall Nusantara Jakarta, sebagai wadah strategis dalam membangun sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan, serta masyarakat untuk mengakselerasi sektor properti, konstruksi, dan bahan bangunan.

    Simposium ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pemerintah, asosiasi properti, pengembang, perbankan, serta akademisi.

    Di sela sela acara, kepada para awak media yang mewawancarainya, Angga Budi Kesuma , direktur Pesona Kahuripan Group, menyampaikan,“Pesona Kahuripan Group memandang bahwa gotong royong adalah kunci dalam menghadirkan solusi perumahan yang berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, perbankan, dan masyarakat, kita dapat membuka peluang usaha baru sekaligus memperluas aks pembiayaan yang inklusif.”

    Keuntungan kita adalah menguntungkan orang lain, sehingga di situ kita tidak akan pernah merasa takut rugi atau takut memulai didalam proses. Saya yakin pada akhirnya bila kita memikirkan keuntungan orang lain, keuntungan pun akan hadir kepada kita. Disitu juga campur tangan Tuhan akan hadir kepada kita.”,ungkap Angga.

    Tambah Angga Budi Kusuma selaku Direktur Pesona Kahuripan Group, tahun ini memang saya ada target 3.600 ribu unit, tahun depan 6.000 ribu unit. Lalu perihal penyerapan Kouta itu sebetulnya, tahun ini adalah tahun sejarah baru, bahwasanya Kouta RPP itu ditambah 350 ribu unit oleh pak Presiden Prabowo dan pak Menteri Perumahan. Kami selaku developer ingin menyumbang beberapa unit, ingin menyerap berapa unit. Pesona Kahuripan Group Apresiasi Program Perumahan Bersubsidi Pemerintahan Prabowo,”tutupnya

    Acara ini menyoroti pentingnya perumahan sebagai motor pertumbuhan nasional, tidak hanya dari sisi penyediaan hunian layak, tetapi juga sebagai penggerak industri turunan mulai dari konstruksi, bahan bangunan, hingga pembiayaan

    Peluang usaha dalam sektor perumahan, konstruksi, dan bahan bangunan;

    Inovasi pembiayaan untuk memperluas akses kepemilikan rumah;

    Strategi gotong royong antara pemangku kepentingan dalam mendorong sektor properti sebagai pilar ekonomi bangsa.

    Melalui forum ini, diharapkan tercipta kolaborasi nyata yang mampu menghadirkan solusi jangka panjang bagi kebutuhan perumahan rakyat sekaligus memperkuat daya saing sektor properti Indonesia di tengah tantangan global.

    Simposium ini merupakan bagian dari inisiatif strategis untuk menjadikan perumahan bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan melibatkan multipihak, acara ini menjadi momentum penting menuju kemandirian sektor properti Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berkeadilan.