Monoplay Melati Pertiwi, Kisah 6 Pahlawan Perempuan Indonesia

banner 468x60

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

Jakarta, 24 November 2025 – Keana Production mempersembahkan pertunjukan teater “Monoplay Melati Pertiwi” yang digelar hari ini di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta Pusat.

“Monoplay Melati Pertiwi” dirancang sebagai sebuah pertunjukan utuh yang kohesif, menyoroti narasi perjuangan yang sering kali tak terungkap dari para perempuan perkasa yang membentuk sejarah bangsa, dimana kisah satu tokoh dengan tokoh lainnya saling berkaitan, membentuk sebuah narasi besar tentang keberanian, ketangguhan, kecerdasan, dan pengorbanan perempuan nusantara dalam membangun bangsa.

Pertunjukan yang disutradarai Wawan Sofwan itu menampilkan enam pemeran, masing-masing membawakan satu tokoh pejuang. Marcella Zalianty sebagai Laksamana Malahayati, Hana Malasan sebagai Ratu Kalinyamat, Isyana Sarasvati sebagai SK Trimurti, Maudy Koesnaedi sebagai Nyi Ageng Serang, Tika Bravani sebagai Rasuna Said, dan Glory Hillary sebagai Martha Christina Tiahahu.

Produser dan inisiator, Marcella Zalianty, pentas kali ini sebagai momentum perayaan hari pahlawan dan dalam rangka kemerdekaan Indonesia yang ke-80.

Marcela mengungkapkan, melalui monolog, para tokoh perempuan itu ditampilkan bukan sekadar figur historis, melainkan suara yang masih hidup dalam denyut kehidupan berbangsa hari ini.

“Alhamdulillah ini GR pertama, wujud cinta pada pahlawan perempuan Indonesia. Walaupun dialog-dialog dalam pertunjukan cukup serius ya, gak ada yang tertawa,” ujarnya usai GR di hadapan awak media (25/11).

“Semoga pertunjukan ini bukan hanya tontonan, namun juga menjadi ruang untuk merawat nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Karena bangsa yang besar bukan hanya mengenang sejarahnya, tetapi juga meneruskan semangat perjuangannya,” tambah Marcella.

Pertunjukan berdurasi sekitar satu setengah jam ini dibangun dengan konsep artistik minimalis.

Wawan memilih panggung dengan dominasi ruang kosong, menghadirkan platform melingkar yang ditinggikan sebagai pusat permainan. Cahaya lampu sorot menjadi penanda pergantian tokoh, sementara musik dan efek bunyi digunakan secara sangat terbatas untuk mempertahankan konsentrasi penonton pada kekuatan narasi verbal dan gestur pemain.

Masuknya setiap tokoh dilakukan satu per satu, membuat masing-masing karakter hadir sebagai pengalaman yang berdiri sendiri, sekaligus terikat dalam satu garis dramaturgi.

Isyana Sarasvati berperan sebagai penghubung antarseksi, membawa alur pertunjukan dari satu kisah pahlawan ke kisah berikutnya.

Pertunjukan “Monoplay Melati Pertiwi” melibatkan banyak kru bertalenta di bidangnya.

Mereka di antaranya lima penulis naskah yakni Ahda Imran, Cut Novita Srikandi, Felix K Nesi, Endah Dinda Jenura, dan Fandy Hutari. Penata artistik dipercayakan pada Trianzani Sulshi, penata musik pada Achi Hardjakusumah, pimpinan panggung pada Bayu Dharmawan, penata cahaya pada Fajar Okto Adiputra, penata kostum ada Natasha Anadella, penata rias dan rambut dengan Vani Sagita dan Fakhrudin, penata multimedia dengan Aep Suherman, serta fotografi poster dengan Winston Gomez.

Pertunjukan akan digelar dalam dua sesi, pukul 16.00 WIB dan 19.30 WIB di Gedung Kesenian Jakarta, dengan tiket dijual mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 1.000.000.

[Red-Hendra]

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *