Suara Reformasi Kembali Bergema: Trisakti Tuntut Evaluasi Total Pemerintahan Prabowo–Gibran!

banner 468x60

Suara Reformasi Kembali Bergema: Trisakti Tuntut Evaluasi Total Pemerintahan Prabowo–Gibran!

 

JAKARTA, 20 Oktober 2025 —

 

Gerakan mahasiswa Universitas Trisakti kembali menegaskan jati dirinya sebagai penjaga nurani rakyat. Di bawah kepemimpinan Presiden Mahasiswa Dhenni Ribowo dan Wakil Presiden Mahasiswa M. Adryansyah Putra, mahasiswa Trisakti menggelar aksi simbolis dengan membentangkan banner sepanjang 50 meter dari atas gedung kampus.
Bentangan tersebut memuat catatan kritis dan daftar “dosa-dosa kekuasaan” pemerintahan Prabowo–Gibran, yang ditulis oleh seluruh organisasi mahasiswa (Ormawa) serta beberapa instansi dalam keluarga besar mahasiswa Trisakti seperti TSM, STMA, dan IPT. Pembentangan ini menggambarkan seberapa panjang catatan dosa kabinet merah putih yang direfleksikan melalui pembentangan banner sepanjang 50 m ini

 

🎯 Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

Aksi ini merupakan bagian dari agenda bertajuk “Sudah Satu Tahun: Evaluasi Praktik Kekuasaan dan Realita yang Mengecewakan.”
Mahasiswa Trisakti menyerukan agar pemerintah melakukan pembenahan serius terhadap arah kebijakan nasional yang dinilai belum berpihak pada kesejahteraan rakyat dan jauh dari janji kampanye.

📜 Sembilan Tuntutan Mahasiswa Trisakti
1. Tegakkan keadilan HAM dan tuntaskan kasus Tragedi 1998.
2. Hentikan politisasi hukum dan arogansi kekuasaan.
3. Berantas korupsi secara struktural dan transparan.
4. Pulihkan ruang demokrasi dan kebebasan sipil.
5. Prioritaskan kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi.
6. Perbaiki kebijakan pendidikan dan pembangunan SDM.
7. Laksanakan reformasi kebijakan HAM dan politik luar negeri yang konsisten.
8. Hentikan represifitas dan kriminalisasi rakyat, serta bebaskan aktivis yang masih ditahan.
9. Lakukan evaluasi total terhadap program “Makan Bergizi Gratis.”

🗣️ Pernyataan Presiden Mahasiswa

Presiden Mahasiswa Dhenni Ribowo menegaskan bahwa sembilan tuntutan tersebut merupakan teguran keras terhadap praktik penyelenggaraan negara yang telah menyimpang dari semangat reformasi.

“Kami tidak menentang pemerintah, tapi kami menuntut agar pemerintah kembali pada komitmen dan janji awalnya: bekerja untuk rakyat, bukan kekuasaan,”
ujar Dhenni dan Putra tegas dalam pernyataannya.

Mereka menegaskan, jika suara mahasiswa diabaikan, Trisakti akan terus bersuara lebih keras — baik melalui aksi di jalan, ruang digital, maupun forum akademik — demi memastikan pemerintahan tetap berada di jalur reformasi dan konstitusi.

🔥 Trisakti Tetap di Garis Depan

Gerakan ini menjadi pengingat bahwa semangat kritis mahasiswa Trisakti tak pernah padam.
Trisakti tetap berdiri di garis depan untuk mengawal keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan bangsa, sebagaimana amanat perjuangan Reformasi 1998 yang lahir dari rahim kampus ini.

#SudahSatuTahun #Trisakti #ReformasiTakBolehMati

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *