Asosiasi Pesantren NU Dan RMI NU DKI Menolak Foodtray Buatan China Berbahan Minyak Babi

Asosiasi Pesantren NU Dan RMI NU DKI Menolak Foodtray Buatan China Berbahan Minyak Babi

- in Featured, Nasional
4
0

Asosiasi Pesantren NU Dan RMI NU DKI Menolak Foodtray Buatan China Berbahan Minyak Babi

 

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

 

RMI – NU DKI memberikan apresiasi dan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Pemerintah dalam memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Terkait dengan ini, telah diselenggarakan Preskon “Mendukung Program MBG President Dan Menolak Foodtray Import China Yang Prosesnya Menggunakan Minyak Babi,” oleh Asosiasi Pesantren NU, pada (17/09/2025) di Jakarta.

Foodtray atau wadah makan bergizi gratis (MBG) mengandung lemak babi masih terus bergulir. Hingga saat ini pemerintah masih belum mengumumkan hasil uji laboratorium wadah tersebut meski sudah hampir satu bulan berlalu sejak isu ini mencuat pada pertengahan Agustus lalu

Adapun dugaan ini bermula dari laporan Wafa Riansah yang melakukan investigasi di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, Cina, yang diduga merupakan importir ompreng untuk program MBG.

Wafa Riansah menemukan pabrik tersebut memalsukan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di Cina. Ompreng tipe 201 ini juga diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam. Selain itu, ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.

Dalam Preskon tersebut diperoleh informasi dan persaksian bahwa proses produksi ompreng atau food tray yang diimpor dari produsen asal Chaoshan, China untuk program MBG memanfaatkan minyak babi dalam proses produksinya lengkap dengan penjelasan dan dokumen serta video prosesnya.

Kondisi tersebut tidak sejalan dengan standar penetapan kehalalan produk yang ditetapkan MUI sehingga selanjutnya tidak dapat digunakan dalam program MBG.

KH. Rahmad Dzalani Kiki Ketua RMI-NU DKI Jakarta menyampaikan bahwa pesantren-pesantren NU siap menjadi garda terdepan dalam menyukseskan MBG Presiden. Program ini dianggap selaras dengan visi pemberdayaan umat, peningkatan gizi generasi bangsa, serta penguatan kemandirian ekonomi berbasis pesantren.

“Kami menolak foodtray impor yang merugikan umat, khususnya karena terkait aspek kehalalan. Indonesia memiliki banyak pengusaha lokal, termasuk dari pesantren, yang mampu memproduksi foodtray halal, sehat, dan ramah lingkungan. Tidak ada alasan untuk bergantung pada produk impor yang justru membahayakan akidah dan ekonomi bangsa,” tambahnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Moratorium Ekspor Benih Lobstet: Capt. Hakeng Soroti Celah Koordinasi Lintas Lembaga

Post Views: 4,904   Moratorium Ekspor Benih Lobstet: