“Kemerdekaan yang Memerdekakan”

“Kemerdekaan yang Memerdekakan”

- in Agama
15
0

Bingkisan untuk yang cepat datang Ibadah dalam Hut RI Ke-80

Pdt. Dr., Elider Tampubolon,  M.M., M.T.h.

Jakarta – Cosmopolitanpost.com  – Tidak terasa usia Tanah Air kita Indonesia sudah.mencapai 80 tahun, tepat pada 17 Agustus 2025, semua Warga Indonesia merayakannya yang ada  di hampir seantero dunia. Tak terkecuali juga Jemaat GBI Volker Tanjung Priuk,  Jakarta Utara yang di gembalakan oleh Pdt.  Dr., Elider Tampubolon,  M.M., M.Th., di rayakan bertepatan dengan Ibadah Minggu pagi (17/8/2025) pukul 9.00.Wib – selesai,  sebagai tanda ungkapan syukur kepada Tuhan dengan memyanyikan lagu Indinesia Raya dan berdoa untuk Negri kita tercinta Indonesia.

Kotbah yang berkaitan dengan Hut – RI yang Ke -80, dibawakan langsung oleh, Pdt., Dr., Elider Tampubolon sebagai gembala setempat dengan mengambil Tema : “Kemerdekaan yang Memerdekakan ” (Yohanes 8:35 ; Roma 6:18).

Dengan mengutip kata orang kebanyakan tentang Kemerdekaan yang sebenarnya, bahwa banyak yang belum merdeka dan berkata “saya masih belum merdeka itu..,  saya masih merasa terjajah..”, alasan mereka adalah karena hak – hak mereka belum terpenuhi, ekonomi sulit,  pajak meningkat dll sebagaimana bangsa yang merdeka bebas dan berdaulat mengatur roda pemerintahannya tanpa campur tangan Negara lain. Akan tetapi untuk kita sebagai orang percaya kita harus lebih mengutamakan kemerdekaan kita sebagai Pengikut Kristus, bebas dari perhambaan dan perbudakan dosa lagi, karena Kristus Yesus telah memerdekakan kita lewat salib-Nya, katanya”. Untuk itu kita harus menghargai kemerdekaan kita sebagai Warga Negara RI dengan cara mengisi hal – hal yang positif, berguna dan perlu diketahui bahwa Kemerdekaan itu, bukan diberikan atau berupa  hadiah tetapi “Hasil Perjuangan”.

Selanjutnya Kemerdekaan menurut Kristus : Kemerdekaan adalah kebebasan dari kuasa dosa dan kematian (Roma 6:18), yang seharusnya kita mati semuanya  karena sudah jatuh ke dalam dosa, namun Kemerdekaan dalam Kristus oleh kasih karunia lewat penebusan di Kayu Salib, kita di benarkan, dikuduskan untuk tetap ber-Iman akan kehidupan yang kekal serta menjadi hamba Kebenaran,  Ujarnya”, Pula kemerdekaan sejati bukan hanya dibebaskan dari dosa tetapi juga Menjadi Hamba Allah yang setia.

Yang menjadi pertanyaan,  bagaimana supaya kemerdekaan itu memerdekakan kita dari dosa dan perbudakan :

Pertama Kristus adalah Sumber  Kemerdekaan Sejati (Yohanes 8:34-36) bukan hanya berbicara bebas dari perbudakan fisik tetapi bebas secara rohani karena dimerdekakan dan dibenarkan oleh Allah.

Kedua adalah Kemerdekaan yang Memerdekakan orang lain  (Galatia 5:13), kemerdekaan yang diberikan Tuhan kepada kira, kita buat supaya orang lain juga merdeka, tidak egois tapi peduli dan melayani orang lain supaya mereka percaya Kristus dan beroleh kehidupan Kekal, yang menjadi inti pengajaran Kristen yaitu Mengasihi Tuhan dan Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Galatia 5:14).

Ketiga adalah Pengaruh Alkitab : Alkitab sebagai Firman Tuhan punya berkuasa untuk menyadarkan dan mengingatkan akan kemerdekaan yang sudah kita terima dari Kristus.

Kesimpulan: setelah kita dimerdekakan oleh Kristus maka kita harus memerdekakan orang lain, sebagai bukti kita Mengasihi Tuhan, tutupnya”.

Reporter: Fridris Jimson S, S.Th

 

.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Tabrani Abby, S.H., M.Hum.: AKPI Harus Semakin Besar, Dekat dengan Pemerintah, Anggota dan Masyarakat. AKPI Harus Ikut Menentukan Arah Kebijakan Kepailitan dan PKPU agar Dapat Berperan di Level Kebijakan Nasional.

Post Views: 4,903 Tabrani Abby, S.H., M.Hum.: AKPI