Jakarta, Cosmopolitanpost.com
Jakarta, 24 Juni 2025 – PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Bidakara, Jakarta (24/6/25).
Untuk hasil RUPSLB adalah persetujuan perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Persetujuan Penambahan Modal Persoroan melalui Mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan persetujuan perbaikan data pemegang saham di database Sistem Administrasi Badan Hukum.
Sedangkan hasil RUPST menyetujui pendapatan di tahun buku 2024 sebesar Rp85,29 miliar terjadi penurunan cukup signifikan sebesar 34% dibanding tahun lalu Rp130,02 miliar. Berbanding lurus dengan beban pokok penjualan yang juga turun dari Rp72,79 miliar atau turun 32% dari sebelumnya Rp.107,02 miliar.
Direktur Utama PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) Budi Aris P, mengungkapkan ditahun 2024 berfokus lebih selektif pada pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai jangka waktu pendek dan cepat.
Untuk laba kotor SMKM tahun 2024 mencatatkan sebesar Rp12,50 miliar, turun dari Rp23 miliar di 2023, penurunan ini dipengaruhi oleh seleksi proyek dengan durasi pendek. Kasus ini menunjukkan bahwa volume penjualan yang rendah berimbas signifikan pada profitabilitas harian perusahaan.
Sementara laba bersih perseroan juga mengalami penurunan ke Rp2,47 miliar dari Rp9,99 miliar tahun sebelumnya. Turunnya laba mencerminkan strategi fokus pada proyek singkat, yang memang mengurangi pendapatan jangka panjang, tetapi memperketat struktur biaya dan risiko finansial.
Dari sisi neraca, total aset SMKM terjadi peningkatan menjadi Rp210,96 miliar pada akhir 2024, naik dari Rp207,69 miliar. Lonjakan ini dipicu oleh investasi pembelian alat kerja proyek.
Sedangkan total liabilitas juga naik ke Rp4,86 miliar dari Rp3,43 miliar, disebabkan oleh kewajiban jangka pendek.
Total ekuitas SMKM berada di level Rp206,10 miliar, tumbuh dari Rp204,25 miliar tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas modal dan kemampuan perusahaan untuk menyerap fluktuasi biaya dan penurunan pendapatan.
SMKM di tahun 2024 mempertimbangkan tidak membagikan dividen. Alasan di balik keputusan ini adalah keinginan untuk mengalokasikan laba bersih ke investasi jangka panjang dan kegiatan operasional.
Pembangunan gudang dan industri masih terus menjadi bisnis utama perseroan di tahun 2025 ini dengan menekankan peningkatan mutu kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kompetensi tim konstruksi selalu sejalan dengan standar industri dan pemanfaatan teknologi konstruksi mutakhir.
Untuk diketahui, SMKM sudah mempersiapkan diri mengikuti tender-tender besar infrastruktur nasional. Keikutsertaannya dalam proyek ketahanan pangan menjadi pondasi bisnis jangka panjang yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta keberlanjutan sektor konstruksi.
“Dengan strategi ini, meski penjualan bersih dan laba bersih menurun, namun perusahaan tampil tangguh dan adaptif. Alokasi laba untuk investasi dan penguatan operasional membentuk pijakan yang solid untuk ekspansi ke sektor konstruksi tahan pangan dan infrastruktur vital,” tutup Budi.
Jurnalis : Hendra