Jakarta, 24 Desember 2025 – PT. Darma Henwa Tbk. menggadakan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) dan Publik Expose di Gedung Graha CIMB Niaga Jakarta pada hari Kamis, 24 Desember 2025.
Dalam pemaparan materi Publik Expoe dihadiri oleh Direktur Joseph Lembayung, Direktur Fredia Yuzirwan, Direktur Faruk Fauzi, Direktur Ricardo Silaen, Direktur Mahmud Samuri dan Sekretaris Mukson Arif Rosyidi.
Adapun dari sisi operasional, DEWA mencatat ekspansi armada alat berat secara agresif sejak akhir 2024 hingga 2025. Penambahan excavator, dump truck, dan peralatan pendukung meningkatkan kapasitas produksi internal hingga sekitar 55–65 juta bcm per tahun. Strategi ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan pada subkontraktor dan meningkatkan efisiensi biaya.
Kinerja keuangan perseroan juga menunjukkan perbaikan. Pada semester I-2025, DEWA membukukan pendapatan Rp3,11 triliun, tumbuh 6,44 persen secara tahunan. Laba bersih melonjak menjadi Rp168 miliar, meningkat hampir sepuluh kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, seiring peningkatan EBITDA menjadi Rp821 miliar.
Ekspansi Armada dan Kinerja Keuangan
Dari sisi operasional, DEWA mencatat ekspansi armada alat berat secara agresif sejak akhir 2024 hingga 2025. Penambahan excavator, dump truck, serta peralatan pendukung lainnya meningkatkan kapasitas produksi internal hingga sekitar 55–65 juta bcm per tahun. Strategi ini diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada subkontraktor dan meningkatkan efisiensi biaya.
Sejalan dengan itu, kinerja keuangan perseroan menunjukkan perbaikan. Pada semester I-2025, DEWA membukukan pendapatan Rp3,11 triliun, tumbuh 6,44% secara tahunan. Laba bersih melonjak menjadi Rp168 miliar, hampir sepuluh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring peningkatan EBITDA menjadi Rp821 miliar.
Besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk pengembangan lebih lanjut tambang emas dan mineral GMR. Pasalnya, nilai capex serta metode penambangan dan lini masa produksi baru bisa ditentukan setelah ada kepastian data cadangan dan sumber daya mineral, kondisi geologi, dan aspek lingkungan.
Melalui public expose 2025, manajemen DEWA menegaskan komitmen untuk menyampaikan perkembangan aksi korporasi dan strategi bisnis secara transparan kepada investor dan pemangku kepentingan.
Dalam materi presentasi tersebut, DEWA mengungkapkan telah melakukan konversi utang menjadi ekuitas senilai Rp1,4 triliun pada Februari 2025. Aksi ini menghasilkan penerbitan 18,83 miliar saham baru dengan harga konversi Rp75 per saham. Dampaknya, rasio utang terhadap ekuitas perseroan membaik signifikan dari 1,32 kali menjadi 0,62 kali, sementara current ratio naik dari 0,70 kali menjadi 1,11 kali.
Manajemen perseroan juga menjelaskan bahwa restrukturisasi neraca tersebut menjadi fondasi untuk memperkuat likuiditas dan kapasitas ekspansi. Dalam paparan resminya, DEWA menekankan bahwa penguatan struktur keuangan dilakukan untuk mendukung keberlanjutan bisnis dan stabilitas operasional jangka panjang.
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) tengah menyiapkan serangkaian aksi korporasi lanjutan yang akan dipaparkan kepada publik dalam agenda public expose 2025. Langkah ini menjadi perhatian pelaku pasar karena dilakukan di tengah proses restrukturisasi besar yang mencakup penguatan neraca, ekspansi armada, hingga pembelian kembali saham..
DEWA mengungkapkan telah melakukan konversi utang menjadi ekuitas senilai Rp1,4 triliun pada Februari 2025. Aksi ini dilakukan melalui penerbitan 18,83 miliar saham baru dengan harga konversi Rp75 per saham.
Dampak dari langkah tersebut terlihat signifikan pada struktur keuangan perseroan. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) membaik dari 1,32 kali menjadi 0,62 kali, sementara current ratio meningkat dari 0,70 kali menjadi 1,11 kali.











