Natasha Luxe Buat Para Model Bertransformasi Di Atas Panggung JFW 2026
Jakarta, Çosmopolitanpost.com
Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 menjadi panggung transformasi bagi Natasha Luxe, lini premium PT Pesona Natasha Gemilang. Mengusung tema “Transformative Beauty, Unforgettable Presence”, Natasha Luxe menyajikan berbagai momen transformasi para muse, mulai dari kembalinya Astrid Tiar ke runway seraya diperkenalkan sebagai Brand Ambassador, debut perdana Ling-Ling, serta tiga koleksi dari desainer internasional Wiki Wu (ctrl+alt+shift), Lisa Ju (Revolte), dan Pamela Usanto (Utopia).
“Kolaborasi yang dilakukan oleh Natasha Luxe di JFW kali ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk bisa terus menjawab transformasi kulit dan kecantikan para wanita Indonesia yang terus berkembang,” ujar Pauline Liongosari, Chief Commercial Officer PT Pesona Natasha Gemilang.
“Transformasi yang kami bicarakan bukan hanya tampilan runway, tapi transformasi brand. Melalui Natasha Luxe, kami merangkum tiga dekade pengalaman Natasha dan membawanya ke konteks yang lebih adaptif terhadap kebutuhan konsumen.” Tambahnya.
Sebagai lini premium dari PT Pesona Natasha Gemilang, Natasha Luxe dikenal dengan pendekatan holistik dan personalized dalam perawatan kulit dan estetika modern. Brand ini menekankan bahwa kecantikan sejati tidak hadir secara instan, melainkan tumbuh dari rasa percaya diri dan keseimbangan diri nilai yang diterjemahkan ke bahasa visual di runway JFW tahun ini.
Comeback & Debut Di Atas Panggung Transformative Beauty Natasha Luxe
Kembalinya Astrid menjadi salah satu sajian transformasi Natasha Luxe di panggung JFW 2026. Momen kembalinya Astrid Tiar ini juga sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai brand ambassador Natasha Luxe saat ini.
“Sudah lama sekali aku tidak berjalan di runway Jakarta Fashion Week—doakan ya,” ujar Astrid yang tampil dalam gaun bernuansa emas karya Lisa Ju. Astrid selaku brand ambassador Natasha Luxe menambahkan “Hari ini aku dua kali tampil; look pertama, lalu yang kedua… nanti aku buka semuanya. Pokoknya akan ada sebuah transformasi di atas panggung.”
Sementara itu, Ling-Ling Saputri melakukan debut perdananya di Jakarta Fashion Week 2026 bersama Natasha Luxe. Di luar runway, ia saat ini aktif sebagai bagian dari tim Esports. Portofolio lintas ranah ini membuat kehadirannya di JFW terasa relevan dengan tema Transformative Beauty, Unforgettable Presence: perjalanan karier yang bergerak dari pageant, e-sports, hingga panggung mode—tanpa kehilangan identitas.
Menjelang tampil, Ling-Ling menyampaikan secara jujur dinamika debutnya: “Jujur, aku gugup—ini pertama kalinya aku berjalan di Jakarta Fashion Week. Semoga semuanya lancar dan aku bisa kasih yang terbaik buat kalian.” “Hari ini aku pakai karya desainer Pamela Usanto; look ini merepresentasikan Natasha Luxe.” Menutup pernyataannya, ia menambahkan, “Semoga kalian suka—aku sendiri benar-benar suka dengan desainnya. Terima kasih, semuanya.”
Tiga Desainer Bawakan Karya Transformative Beauty
Natasha Luxe menggandeng tiga desainer internasional—Wiki Wu, Lisa Ju, dan Pamela Usanto—untuk menghadirkan narasi transformasi di panggung JFW 2026. Dalam tema “Transformative Beauty, Unforgettable Presence,” Wiki Wu melalui karya bertajuk “ctrl+alt+shift” menerjemahkan transformasi lewat siluet pahat yang tegas dan sofistikasi yang tertata. Di JFW kali ini, Wiki Wu menggandeng Rossa, Pat Gouw, Naura Hakim untuk menampilkan karyanya. Garis yang terstruktur dan gerak yang terukur memberi kesan “reset” yang modern dan presisi.
Sementara Lisa Ju melalui karya “Revolte”-nya menghadirkan drama dan detail melalui rancangan yang dikerjakan dengan cermat; tiap tampilan menunjukkan ketelitian, keanggunan, dan suara kreatif yang kuat—mencuri perhatian dari langkah awal hingga penutup. Dalam gelaran kali ini, Lisa Ju menggandeng Mahalini, Lyodra, dan Astrid Tiar sebagai penampil karya transformatifnya di atas runwai.
Gambaran transformasi dalam panggung JFW yang dibawa oleh Natasha Luxe semakin lengkap dengan karya Pamela Usanto bertajuk “UTOPIA”, dikenal dalam ranah couture bridal, menegaskan kembali esensi keanggunan lewat tiap jahitan yang halus dan siluet yang terbangun rapi. Pamela menggandeng Sara Wijayanto dan Ling Ling Saputri, dimana keduanya merupakan debutan dalam ajang JFW. Hasilnya adalah interpretasi elegan yang terasa klasik namun tetap relevan, menyatu dengan gagasan transformasi yang dirayakan Natasha Luxe: kehadiran yang berkembang, terkendali, dan meninggalkan kesan.
Kolaborasi yang dibawa oleh Natasha Luxe di panggung JFW 2026 merupakan komitmen jangka panjang Natasha Luxe terhadap standar layanan premium dan inovasi yang bertanggung jawab, terutama di industri klinik kecantikan. “Lebih dari tiga dekade rekam jejak Natasha Group memberi kami pelajaran: kepercayaan lahir dari kualitas, keterbukaan, dan kontinuitas,” ucap Pauline.
Pauline menambahkan bahwa transformasi kecantikan dan fashion menjadi dua hal yang saling berhubungan. Kulit yang siap memberi ruang bagi desain untuk bekerja, sementara desain yang tepat mempertegas karakter wajah, gerak, dan cerita personal.
“Pada akhirnya, transformasi kecantikan dan fashion saling menguatkan: kulit yang siap memberi ruang busana tampak maksimal, sementara desain yang tepat menegaskan karakter seseorang tanpa mengaburkan jati diri.” Pungkasnya.


									
											







