Jakarta, — Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menggelar peringatan Sumpah Pemuda ke-97 di Gedung DPP KNPI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (31/10)
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran pengurus DPP KNPI, organisasi kepemudaan, serta sejumlah tokoh nasional, di antaranya Hendra Saragih (Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi), Dohardo Pakpahan (Plt. Kepala Biro BMN dan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Gizi Nasional), Kombes Pol Adjie Indra (Kasubdit Kehidupan Bernegara Ditsosbud Baintelkam Polri), H. Udin Saparudin (tokoh Kesultanan Banten dan Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI), serta Prof. Dr. Ilyas Indra.Ketua Umum DPP KNPI Ali Hanapiah dalam sambutannya menegaskan peran strategis kaum muda sebagai penjaga stabilitas nasional.
“Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema ‘Satu Pemuda Satu KNPI’. Kami ingin menjadikan momentum ini sebagai refleksi dan penguatan peran pemuda,” ujar Ali.Ali juga menyatakan bahwa KNPI berkomitmen penuh mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan karakter dan pemberdayaan generasi muda.
“Saya menginstruksikan seluruh DPD KNPI di Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga suasana aman dan damai selama momentum Sumpah Pemuda berlangsung. KNPI siap menjadi garda depan melalui pembentukan Laskar Asta Cita,” tegasnya.Namun demikian, Ali juga mengingatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar lebih peduli terhadap keberadaan KNPI.
“Kemenpora tampaknya kurang memberikan perhatian kepada organisasi kepemudaan. KNPI tidak pernah dilibatkan dalam berbagai program yang semestinya melibatkan pemuda,” ujarnya.Ali mengajak seluruh generasi muda Indonesia untuk menjadikan peringatan Sumpah Pemuda sebagai ajang memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas generasi.
“Mari kita wujudkan semangat persatuan demi bangsa dan negara yang kita cintai. Pemuda memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga harmoni dan mencegah perpecahan,” tuturnya.Sementara itu, Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI Prof. Dr. Ilyas Indra dalam kesempatan tersebut memaparkan gagasannya bertajuk “Indonesia Youth of Interest.”
Menurutnya, negara harus hadir untuk kepentingan pemuda Indonesia karena masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas generasi muda. “Data statistik menunjukkan pada tahun 2023–2024, jumlah pemuda usia produktif 16–30 tahun mencapai sekitar 65 juta jiwa, sedangkan usia 16–40 tahun hampir 110 juta jiwa atau sekitar 39% dari total penduduk Indonesia,” jelasnya.Ilyas menekankan pentingnya perhatian negara terhadap kelompok usia produktif ini karena mereka tengah berada pada fase finalisasi pendidikan menengah dan tinggi.
“Konsep Indonesia Youth of Interest berangkat dari visi Presiden Prabowo Subianto melalui Gerakan Menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda hari ini yang berusia 16–30 tahun adalah calon pemimpin masa depan, sehingga negara wajib memberikan pembinaan dan pendidikan terbaik,” ungkapnya.Ia berharap pemerintah mendorong peningkatan rata-rata pendidikan nasional hingga jenjang Strata Dua (S2) bahkan Strata Tiga (S3).











