COSMOPOLITANPOST.COM, JAKARTA –
Kontroversi mengenai kehalalan food tray impor China yang diduga menggunakan minyak babi dalam proses produksinya mendapat respons dari Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APWAKI). Dalam konferensi pers, APWAKI menyatakan kesiapan industri lokal untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekjen APMAKI, Ardy Susanto, menegaskan bahwa produsen wadah makan dalam negeri memiliki kapasitas produksi yang memadai, yaitu hingga 12 juta unit per bulan. Kesiapan ini menjadi landasan untuk mendesak pemerintah agar memprioritaskan produk lokal yang terjamin kehalalan dan mutunya.
“Kami mampu memproduksi hingga 12 juta pcs per bulan,” kata Ardy Susanto. Namun, ia menyayangkan beredarnya perdagangan food tray secara daring yang tidak memenuhi peraturan.
Ardy menambahkan bahwa praktik curang, termasuk dugaan pemalsuan sertifikat halal MUI pada produk impor yang di-endorse SNI dan halal secara sepihak, sangat merugikan produsen lokal yang telah memenuhi standar.
Asosiasi Pesantren NU (RMI-NU) pun turut mendesak agar bukan hanya makanan, tetapi juga peralatan seperti food tray diawasi secara ketat dan menggunakan produk yang proses pembuatannya terjamin halal, membuka peluang bagi industri lokal yang menggunakan bahan nabati.
( Manto )