Yayasan Gawi Sabumi (YGS) Bekerja Sama dengan MBK Production Gelar “NOBAR TEBAR AMAL” film “Pengin Hijrah” di Djakarta Theater untuk Pencarian Dana Penyediaan Pemakaman bagi Warga Kalimantan Selatan di kawasan Jabodetabek.
Jakarta, Cosmopolitanpost.com
Yayasan Gawi Sabumi bekerja sama dengan MBK Production menggelar acara spesial NOBAR TEBAR AMAL film drama religi berjudul “Pengin Hijrah’, bagi warga Banjar di Jakarta, di Studio XXI Djakarta Theater, Sabtu 13 September 2025.
NOBAR FILM SAMBIL BERAMAL Film”Pengin Hijrah” yang merupakan Kisah selebgram yang berhijrah karena 1 hadis Imam Bukhari” dihadiri Bintang Film Pengin Hijrah, Tokoh Diaspora Banjar dan ratusan masyarakat Banjar yang tinggal di Jabodetabek
Film yang dibintangi Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Nadzira Shafa, Karina Suwandi, dan Sita Permata Sari, yang diproduksi di Indonesia-Uzbekistan dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 30 Oktober 2025.
Film Pingin Hijrah yang diadaptasi dari novel karya Hengki Kumayandi ini mengisahkan perjalanan Alina (Steffi Zamora) menemukan ketenangan di tengah guncangan hidup, hingga pertemuannya dengan Omar (Endy Arfian) menjadi titik balik perjalanan hijrahnya.
“Film ini menceritakan seseorang yang menghadapi banyak masalah lalu melalui proses hijrah menuju pribadi yang lebih baik. Intinya hijrah adalah berubah,” ujar Endy Arfian di sela nonton bareng (Nobar).
Endy Arfian optimistis Film Pengin Hijrah bisa diterima masyarakat karena menyajikan drama dengan identitas kuat, memadukan unsur religi dan romantika, serta menampilkan keindahan Uzbekistan dan Belitung.
Nadzira Shafa, yang berperan sebagai Aisyah sekaligus menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack Arah Bersamamu, menyebut film ini digarap penuh cinta.
“Apalagi banyak menampilkan visual alam indah, terutama di Uzbekistan,” ujarnya.
Film arahan sutradara Jastis Arimba ini diproduseri Arismuda Irawan dan Rendy Gunawan, dengan Budi Yulianto serta Avesina Soebli sebagai produser eksekutif. Ide cerita terinspirasi dari perjalanan Budi Yulianto saat berziarah ke makam Imam Bukhari di Uzbekistan.
Selain menawarkan kisah cinta beda budaya, film ini juga mengangkat perjuangan spiritual memahami makna hijrah.
Dalam kata sambutan sebelum pemutaran film, Yayasan Gawi Sabumi mengumumkan bahwa dana Rp50 ribu dari setiap tiket penonton film akan dialokasikan untuk membantu penyediaan pemakaman bagi warga Kalimantan Selatan di kawasan Jabodetabek.
Kepada para awak media yang mewawancarainya, Anggota Dewan Pembina Yayasan Gawi Sabumi (YGS), H. Ardiansyah Parman menyatakan,” Ini hari pertama di Jakarta dan pertama kali bahwa film Pingin Hijrah ini diputar di bioskop dan nanti untuk umum baru tanggal 31 Oktober 2025.
Nah ini kita diberi kesempatan untuk nonton di awal, di mana orang lain belum nonton itu luar biasa, filmnya bagus sekali.
Pesannya sangat padat dan ternyata film yang tidak harus mengumbar aurat dan juga tidak perlu bersentuhan dan sebagainya itu ternyata juga menarik ketika digarap dengan baik.
Jadi saya kira ini adalah film yang memang harusnya ditonton oleh kita semua, bahwa film yang digarap tidak harus film asing itu luar biasa.
Jadi mudah-mudahan film film seperti ini akan terus tumbuh di Republik ini dan menarik buat kami dari Yayasan Gawi Sabumi adalah
Bahwa ini kami bekerja sama dengan MBK Production, Seribu Cahaya Indonesia, kemudian juga dengan Kalimantan Post bisa berkolaborasi yang luar biasa dan kami sangat mengucapkan terima kasih kepada semua yang bekerja sama dalam rangka kita menyelenggarakan nobar film ini.”
Pungkas Ardiansyah lagi, “Yang luar biasanya adalah Produsen film ini memberikan izin kepada Yayasan Gawi Sabumi untuk mengumpulkan dana untuk kepentingan sosial, yaitu kita membangun tempat pemakaman di daerah Sentul Bogor, yang nantinya memang gratis untuk warga Banjar yang ada di Jabodetabek.Itu yang kita inginkan,”
“Jadi kan kita sudah banyak saudara-saudara kita di Jabodetabek ini, yang sulit untuk mendapatkan tempat pemakaman., Jadi dari Yayasan Gawi Sabumi
bekerjasama dengan berbagai pihak, sponsor, donatur, termasuk juga pemerintah Provinsi Kalsel memberikan dukungan usaha ini. Mudah-mudahan ini akan berhasil.
Karena ini untuk kepentingan sosial, di mana khususnya untuk warga Banjar yang ada di perantauan khususnya di Jabodetabek.”
Pihak Yayasan kemudian akan kembali menggelar nobar tebar AMAL di beberapa wilayah provinsi lain, kemarin sudah dimulai
di Banjarmasin, kemudian sekarang di Jakarta dan kita berharap mungkin nanti akan ada di Bogor,
Bandung ,Surabaya, tergantung masyarakat.
Nah ini juga merupakan awal untuk juga menunjukkan bahwa kami akan menyelenggarakan juga kunjungan ke Uzbek tanggal 24 sampai akhir Oktober.
Jadi 1 November kita balik ke Jakarta jadi selama 9 hari.
Nah kita ingin mengajak teman-teman baik yang di Banjarmasin di seluruh Indonesia bahkan saudara saya yang di Malaysia pun sudah bergabung untuk perjalanan istilah kami itu perjalanan menyambung
peradaban Islam
antara Indonesia dan Uzbekistan
karena punya sejarah yang panjang
dimana para wali kita tuh
sebagian punya turunan dari
Uzbek khususnya dari Samarkhan.”
Sementara itu, H.M. Basmi Sarman selaku Ketua Yayasan Gawi Sabumi menyampaikan harapannya,” Film Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan film asing.Jadi harapan kami mudah-mudahan dengan adanya film ini, Saya yakin enggak sekali orang mau nonton. Mungkin dua, tiga kali.Dan sebagian daripada hasil tiket itu diwakafkan separuh untuk hal-hal yang kita siapkan untuk warga Kalimantan Selatan.
Kita sudah beli 1 hektare itu, ya biayanya sekitar 16 miliar.
Di daerah Sentul. Itu dijadikan tanah wakaf buat khusus orang-orang perantauan
Kalimantan Selatan. Orang Kalimantan Selatan, orang yang kawin dengan orang Kalimantan Selatan, baik suami atau istri, ataupun kerabat yang punya atau pernah tinggal di Kalimantan, silakan. Kami akan bantu.
Jadi harapan kami, tolong dibantu misi kami untuk fund raising antara lain melalui nobar tebar AMAL ini,”