Bishop Dr. Joshua Tewuh Desak Cabut SKB 2 Menteri, Kritik Kemenag Diskriminatif

Bishop Dr. Joshua Tewuh Desak Cabut SKB 2 Menteri, Kritik Kemenag Diskriminatif

- in TNI-POLRI
9
0

 

Jakarta  –  Cosmopolitanpost.com –  Kontroversi Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang pendirian rumah ibadah kembali mencuat. Bishop Dr. Joshua Tewuh, tokoh Kristen yang vokal dalam isu kebangsaan, menilai aturan tersebut telah menjadi akar berbagai praktik intoleransi di Indonesia.

“Redaksinya memang tampak indah, tetapi praktiknya sangat merusak. SKB ini tidak layak direvisi, harus dicabut,” kata Bishop Joshua Tewuh kepada media.

Menurut dia, revisi yang dilakukan pemerintah selama ini hanya bersifat kosmetik. Rekomendasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dihapus secara formal, tetapi tetap berlaku sebagai syarat tersirat. Belakangan, SKB itu bahkan tengah dipersiapkan untuk naik kelas menjadi Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama (PKUB).

“Kalau SKB sudah rapuh, kenapa justru dijadikan Perpres? Ini jelas mengancam persatuan bangsa,” ujarnya.

Kritik ke Kemenag

Bishop Joshua Tewuh juga menyoroti struktur internal Kementerian Agama. Ia menilai tidak ada keterwakilan agama-agama lain di lingkaran Menteri Agama.

“Staf ahli, staf khusus, bahkan penasihat menteri, semuanya Islam. Padahal Kemenag itu kementerian semua agama, bukan kementerian satu agama saja,” katanya.

Ia mendesak Presiden merombak struktur Kemenag, mengembangkan Direktorat Jenderal Bimas Kristen, dan menambah wakil menteri untuk setiap agama resmi di Indonesia.

Konsolidasi Gerakan Kristen

Untuk mengawal isu-isu kebangsaan, Joshua Tewuh mendirikan gerakan Christian Watch of Indonesia (CWI), mengelola Channel YouTube Joshua Tewuh, dan menggagas PemKris (Pemimpin dan Tokoh Kristen Indonesia Bersatu).

“Publik menunggu suara kolektif gereja. Tidak bisa lagi jalan sendiri-sendiri menghadapi intoleransi,” ujarnya.

Respons Pemerintah

Sejumlah usulan Bishop Joshua telah disampaikan ke Komisi VIII DPR RI. Ia bahkan sempat diusulkan menjadi staf khusus Menteri Agama. Namun, hingga kini respons formal dari Kemenag masih minim.

“Pertemuan dengan Menteri Agama sudah terjadi, tetapi tertunda karena beliau dipanggil Presiden. Saya tunggu janji beliau untuk berdialog lebih lanjut,” kata Joshua.

Bishop Dr. Joshua Tewuh, Ketua Christian Watch of Indonesia (CWI) sekaligus penggerak PemKris (Pemimpin dan Tokoh Kristen Indonesia Bersatu), mengungkapkan dirinya pernah berproses dalam komunikasi formal dengan Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama.

Selain itu, Joshua Tewuh juga adalah Penggagas dan Pendiri BMPTKKI (Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia), yang setelah Dr. Erastus Sabdono saat ini dipimpin oleh Dr. Stevri Lumintang, Ph.D. Organisasi ini menjadi salah satu strategi perjuangan CWI untuk memperkuat posisi pendidikan tinggi keagamaan Kristen sebagai bagian dari advokasi kebangsaan.

Joshua menegaskan, langkah ini ditempuh bukan untuk kepentingan pribadi semata, melainkan dalam kerangka memperkuat representasi Kristen dalam lingkup pembinaan umat beragama di Indonesia. Menurutnya, keberadaan figur Kristen di lingkaran strategis Kemenag akan menjadi simbol keterbukaan serta penghormatan terhadap keberagaman bangsa.

Reporter: Fridris Jimson S 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

HUT Pramuka Ke- 64 Harus Banyak Ittiba Pada Kepemimpinan Rosulullah Muhammad SAW

Post Views: 4,899 HUT Pramuka Ke- 64 Harus