Racun Yang Menghalangi Kebenaran Allah dalam Keluarga Kristen

Racun Yang Menghalangi Kebenaran Allah dalam Keluarga Kristen

- in Agama
6
0

Pdt. Emanuel Etan, Pangaibali, S.Th., S.H., M.H.

Jakarta – Cosmopolitanpost.com  – Ibadah Raya Minggu pagi (3/8/2025), Jemaat GBI Volker yang berlokasi di Jl. Martadinata gg. Pelita no 3, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Tepat pada pukul 09.00.Wib, Ibadah dimulai dan di pimpinan oleh Pdp. Tony Renaldy, S.E., Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Emanuel Etan, Pangaibali, S.Th., S.H., M.H. yang juga sebagai Anggota Praktisi Hukum. Beliau hadir lengkap bersama semua keluarga.

Di awal kotbahnya, menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja lewat pelayanannya di Toraja di kampung Isterinya yang berasal dari Mengkendek Toraja, sampai melahirkan empat (4) Gereja Betel Indonesia, hal itu saya lakukan bersama isteri sebagai seorang dokter saling melengkapi dalam melayani ; saya sebagai seorang Advokasi dalam membantu masyarakat yang mengalami masalah hukum dan isteri sebagai Tenaga Medis menolong orang dalam bidang kesehatan, itulah cara Tuhan sehingga kita bangun Gereja dan fasilitasi semuanya itu, semata karena Tuhan, itu dapat terjadi, katanya dengan tandas”.

Adapun Thema Kotbah yang dibawakan masih sekitar Tema yang diberikan GBI yaitu: “Keluarga yang Hidup dalam Kebenaran”, terambil dari Nats Alkitab: Ulangan 29:18.

Kebenaran dunia berbeda dengan Kebenaran Alkitab. Kebenaran dunia bukanlah Kebenaran yang sesungguhnya, tetapi itu sifatnya semu dan fana serta bisa dibuat – buat, akan tetapi Yesuslah Kebenaran yang sesungguhnya, itu sangat jelas seperti yang dikatakan Yesus sendiri : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6), itulah sebabnya kita harus hidup dalam Kebenarannya Yesus, katanya”.

Dari pembacaan Ulangan 18:29, nampak sederhana namun terkandung makna yang sangat dalam akan perlunya membangun keluarga dalam Kebenaran Allah sebagai lembaga yang pertama di bawah kolong langit ini, ada beberapa hal yang perlu di buang dari hidup kita supaya jika jangan berpaling dari kebenaran Allah, dan supaya kebenaran Allah ada pada kita.

“Masalah yang besar dalam keluarga Kristen bukan pemberontakan, tetapi ketika kita berpaling dari Tuhan, sehingga hubungan kita dengan Tuhan tidak terkoneksi lagi dengan baik itulah yang.pada akhirnya “Racun yang menghalangi Kebenaran Allah dalam Keluarga Kristen, ujarnya “.

Dicontohkan dari hubungan keluarga yang dari luar tampak baik, mesra tetapi kalau tidak ada Kristus dihadirkan dalam keluarga, itu akan menjadi keluarga dibuat -buat ini adalah contoh kebenaran yang semu, ungkapnya”.

Jadi kesimpulan dari kotbah yang disampaikan, Pdt. Pangaibali, adalah : kita sebagai keluarga Kristen perlu mencari akar-akar beracun dalam hati dari keluarga, lalu mencabutnya dengan pertobatan ; membangun keluarga berarti juga membangun budaya hati yang sehat bukan sekedar aturan luar serta Tuhan memanggil setiap keluarga untuk hidup dalam Kebenaran dan Kesetiaan supaya generasi selanjutnya tidak dipengaruhi oleh “racun tersembunyi “.

Amin, Tuhan Yesus memberkati..!

Reporter: Fridris Jimson S, S.Th

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Stop Tren Bendera Bajak Laut, Tokoh Masyarakat Ajak Hormati Merah Putih Jelang HUT RI ke-80

Post Views: 4,903 Stop Tren Bendera Bajak Laut,