Ketua Umum MPK Soroti Efisiensi Anggaran dan Masa Depan Sekolah Kristen

Ketua Umum MPK Soroti Efisiensi Anggaran dan Masa Depan Sekolah Kristen

- in Nasional
19
0

 

Jakarta — Cosmopolitanpost.com  – Dalam sambutannya pada peringatan 75 tahun Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia, Ketua Umum Handi Irawan D., MBA., M.Com. menyampaikan seruan kuat kepada pemerintah dan masyarakat untuk melihat pendidikan swasta, khususnya sekolah-sekolah Kristen, sebagai pilar penting transformasi bangsa, bukan sebagai beban anggaran.

Dengan data yang tajam dan analisis strategis, Handi mengungkapkan bahwa dari total 34 juta siswa di Indonesia, sebagian besar bersekolah di sekolah negeri. Namun, pendanaan sekolah swasta sebetulnya jauh lebih efisien dibandingkan jika semua sekolah harus didirikan dan dibiayai penuh oleh negara.

“Kalau semua sekolah swasta ingin dibiayai penuh, pemerintah hanya butuh sekitar 40 triliun. Tetapi kalau semua itu harus dibangun dari nol, dengan gedung dan infrastrukturnya, butuh sampai 90 triliun. Ini peluang, bukan beban,” jelasnya.

Handi menyoroti pula fakta bahwa postur anggaran pendidikan nasional yang mencapai Rp720 triliun menyebar ke berbagai kementerian dan lembaga, namun tidak semuanya tepat sasaran.

“Dana pendidikan yang berada di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hanya sekitar 33 triliun, sedangkan di Kemenristek sekitar 50 triliun. Selebihnya menyebar ke kementerian lain dan bahkan ke luar negeri. Kalau ini bisa ditata lebih efisien, 40 triliun itu bukan angka mustahil,” ungkapnya.

Ia mengusulkan agar program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke depan bukan hanya menjadi bantuan operasional, tetapi juga pembiayaan penuh bagi sekolah swasta tertentu, terutama yang melayani anak-anak dari kalangan tidak mampu.

“Saya sudah presentasikan, bahkan bila setiap anak mendapatkan sekitar 5 juta rupiah per tahun, itu sudah sangat membantu pendidikan swasta berkualitas,” tambahnya.

Peluang Sekolah Kristen di Tengah Tantangan

Ketua Umum MPK mengakui, banyak sekolah Kristen berkualitas, seperti BPK PENABUR, IPEKA, Petra, Cahaya Bangsa, Pelita Harapan, dan lainnya, telah berkontribusi besar bagi bangsa. Namun tantangan tetap ada, terutama dalam hal pendanaan, kualitas guru, dan regenerasi kepemimpinan.

Handi juga menyampaikan peringatan keras agar pemerintah tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Ia menyinggung momentum tahun 2009, ketika amanat konstitusi tentang alokasi 20% APBN untuk pendidikan tidak dimanfaatkan optimal oleh sekolah swasta.

“Saat itu guru negeri sejahtera, tapi guru swasta malah makin terpuruk. Banyak guru berkualitas pindah ke sekolah negeri. Sekolah Kristen pun mulai melemah. Kita tak boleh ulangi sejarah yang kelam ini,” tegasnya.

Bagian penting dari pidato Handi adalah seruan untuk mengangkat derajat guru Kristen. Ia menyebut, guru Kristen bukan hanya pendidik, tapi pahlawan yang harus diberi penghargaan nyata, bukan hanya gelar “tanpa tanda jasa”.

“Guru Kristen adalah garda terdepan pembentukan murid Kristus. Bukan hanya mengajar, mereka memuridkan. Maka mari kita pastikan mereka hidup layak, punya panggilan, dan dimampukan melayani,” ujarnya dengan penuh semangat.

Guru Harus Menjadi Murid Kristus Lebih Dulu

Ia juga menekankan pentingnya pembinaan rohani dan panggilan bagi para guru. Menurutnya, Perkumpulan Guru Kristen Indonesia (PGKI) yang dibentuk MPK bukan sekadar organisasi profesi, tapi wadah formasi rohani dan panggilan pelayanan.

“Jangan cuma tuntut hak, tapi bangun wadah untuk diisi firman Tuhan. Guru yang punya panggilan kuat akan membawa transformasi besar di sekolahnya,” katanya.

Harapan dan Doa

Menutup sambutannya, Handi mengajak seluruh hadirin untuk melihat perayaan ini bukan sebagai akhir, melainkan permulaan dari tanggung jawab besar ke depan:

“Mari kita wujudkan pendidikan Kristen yang sungguh-sungguh Kristen. Sekolah yang memuridkan, bukan sekadar mengajar. Mari kita dorong perubahan kebijakan, tingkatkan kualitas guru, dan terus berdoa agar MPK menjadi terang bagi bangsa,” pungkasnya.

Perayaan 75 Tahun MPK Indonesia bukan sekadar refleksi sejarah panjang pelayanan pendidikan Kristen, tetapi juga menjadi panggung strategis untuk membangun kebijakan pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkarakter.

Reporter: Fridris Jimson S 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

TIM MINI SOCCER SATUAN BRIMOB POLDA METRO JAYA RAIH KEMENANGAN DI GRAND FINAL KAPOLDA CUP 2025

Post Views: 4   Jakarta –  Cosmopolitanpost.com  –