Blora – Jateng – Cosmopolitanpost.com – Dari jantung tanah Blora yang kaya budaya, lahir semangat baru untuk Indonesia. Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Permadani Blora tak hanya mencatat sejarah lokal, tetapi juga meneguhkan peran daerah dalam menjaga denyut kebudayaan nasional, di Wisma II Mentul, Karangboyo, Cepu, Minggu (25/5/2025).
Lebih dari 100 tokoh budaya, pegiat adat, dan pemangku kepentingan budaya dari sembilan kecamatan hadir dalam atmosfer penuh guyub, hormat pada leluhur, dan cinta pada warisan bangsa. Di tengah ancaman globalisasi yang kerap mengikis akar tradisi, Blora memberi pesan kuat: budaya adalah fondasi, bukan masa lalu yang dilupakan.
Angka Cantik, Spirit Abadi
Tanggal 25-05-2025 bukan sekadar cantik—ia menjadi simbol harapan dan komitmen jangka panjang. Musda IV menjadi momentum reflektif dan proyeksi strategis. Permadani Blora menegaskan perannya sebagai garda depan pelestari budaya nusantara, sekaligus laboratorium hidup bagi sinergi tradisi dan kemajuan.
Panggung Kebhinekaan dan Kesakralan
Dibuka dengan penuh khidmat, rangkaian acara Musda menampilkan kekuatan spiritual dan nilai-nilai luhur bangsa. Lagu Indonesia Raya, hening cipta untuk para leluhur, pembacaan Tri Niti Yoga dan Lancaran Sasanti Permadani, adalah (semboyan) PERMADANI filosofi luhur “Tri Niti Yogya” dan “Tri Rukun”, menjadi teladan:
“Tri Niti Yogya, Tri Rukun, Nggayuh Katentreman lan Pambagyaharja”
Tri Niti Yogya – Tiga langkah yang tepat
1. Niti Laku (menata perilaku)
2. Niti Karyo (menata karya)
3. Niti Budaya (menjaga budaya)
Tri Rukun – Tiga keharmonisan:
1. Rukun Agawe Santosa (harmoni membangun kekuatan)
2. Rukun Agawe Katentreman (harmoni menciptakan kedamaian)
3. Rukun Agawe Pambagyaharja (harmoni membawa kerukunan kebahagiaan)
Sasanti ini menjadi pedoman hidup bagi keluarga besar Permadani:
Menjalin kerukunan, menumbuhkan kebijaksanaan, dan menjaga kebersamaan dalam semangat budaya dan spiritualitas yang luhur.
Hingga doa lintas iman membingkai harmoni keberagaman dalam satu semangat: Indonesia yang berbudaya.
Tangis Haru untuk Pejuang Budaya
Momen penuh rasa hadir saat keluarga almarhum Agus Pratignyo menerima tanda kasih dari panitia. Beliau dikenang sebagai figur sentral yang menghidupkan kembali semangat budaya lokal selama masa jabatannya sebagai Ketua DPD 2021–2025. Tepuk tangan dan air mata berpadu menjadi bukti cinta yang tulus atas dedikasinya.
Suharno, ST Memimpin DPD Permadani Blora 2025–2029
Lewat musyawarah mufakat, Musda IV menetapkan Suharno, ST sebagai Ketua baru. Dalam suasana yang hangat dan antusias, pelantikan simbolis dilakukan sebagai penanda peralihan estafet kepemimpinan. Dalam pidato perdananya, Suharno menegaskan arah gerak organisasi yang lebih kolaboratif, adaptif, dan berwawasan nasional tanpa kehilangan akar tradisi.
“Permadani harus menjadi simpul budaya, tempat semua unsur bangsa menjalin makna, bukan hanya di Blora, tapi untuk Indonesia,” ungkapnya dengan semangat.
Budaya, Jantung Indonesia
Penutupan Musda diwarnai dengan pertunjukan seni budaya yang menyentuh hati: dari tembang hingga tarian tradisional, dari gelak tawa hingga percakapan lintas generasi. Semua menegaskan: budaya adalah jantung kehidupan, yang tak boleh berhenti berdetak.
Dengan semangat luhur “Rum Kuncaraning Bangsa Dumunung Ing Luhuring Budaya”, Permadani Blora tak sekadar merayakan warisan, tapi menjadikannya kekuatan strategis untuk masa depan bangsa.
Musda IV bukan hanya milik Blora. Ia adalah gema dari desa untuk dunia, dari akar untuk langit, dari lokal untuk nasional. Indonesia membutuhkan lebih banyak ruang seperti ini—tempat budaya dilestarikan bukan dengan nostalgia, tapi dengan cinta, kerja keras, dan visi kebangsaan.
Redaksi