Ibadah Sore GBI Jemaat Volker : Menjadi Keluarga yang Inspiratif

Ibadah Sore GBI Jemaat Volker : Menjadi Keluarga yang Inspiratif

- in Agama
123
0

 

Jakarta – Cosmopolitanpost.com  – Dalam Ibadah Minggu sore ( 6/4/2025) ) pukul 19.00..Wib, Pdt Dr. Elider Tampubolon, M.M., M.Th sebagai Gembala GBI Volker menyampaikan Topik kotbah dan ayat yang sama seperti dalam ibadah pagi yang mengambil Topik ” Bagaimana Menjadi Keluarga yang Inspiratif ” dari Kolose 3:1-4.

Mengawali Kotbahnya menyuguhkan Video singkat tentang seorang bapak yang kurang memahami arti sebuah keluarga kepala keluarga merangkap Imam ditengah Keluarga. si bapak tersebut hanya ingin di layani apa yang ia mau harus dituruti, tanpa pernah mengerti posisi seorang isteri di tengah keluarga. Katanya ini juga banyak terjadi di kalangan orang Kristen, dan mengapa itu masih ada, jawabannya adalah karena belum memikirkan perkara di atas, sorgawi, ujarnya”.

Tomy Renaldi Hutapea memimpin Pujian

Pdt. Dr, Elider menyinggung latar belakang Surat Kolose ini ditulis oleh Rasul Paulus dari dalam penjara sekitar tahun 60-63 SM. ayat ini juga timbul karena adanya pengaruh budaya dan ajaran yang bertentangan dengan FirmanTuhan, serta pengaruh hidup nyaman yang ditawarkan dunia bertujuan membuat Jemaat jauh bahkan tinggalkan Tuhan dan sama halnya pada situasi kita sekarang, inilah yang menjadi tantangan Iman Kristen sehingga susah bertumbuh dan hidup seturut kehendak Tuhan. Katanya”.

Ketika kita yang sudah dibangkitkan dalam Kristus , kita harus mencari perkara yang di atas bukan yang di bumi sebenarnya itulah “Pikiran Kristus” ; bukan berarti kita tidak perlu kebutuhan Jasmani namun perlu diketahui, kita harus menomorsatukan Tuhan, itulah membuat kita menjadi Orang atau Keluarga yang Inspiratif. Ada tiga hal yang harus kita cari untuk dan harus kita miliki yaitu :

Pertama : Memikirkan yang bersifat Mulia dan Kudus, seperti dalam Filipi 4:8, dikatakan semua yang benar, mulia, adil, suci (kudus), manis, sedap didengar, kebajikan dan patut dipuji, harus kita tempatkan di pikiran kita sebagai Wadah lalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua : Memikirkan yang Bahwa semuanya serba mungkin bagi Allah dan bagi Orang percaya. Dalam hal ini perlu iman dan kesungguhan percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala perkara, sejalan dengan perkataan Yesus tentang seseorang yang memiliki seperti biji sesawi saja bisa memindahkan gunung Jelas berbicara tentang ketidakmustahilan ( baca Matius 17:20).

Yang ketiga : Bagaimana kita juga memikirkan Orang lain.

Umumnya orang hanya memikirkan diri sendiri. Namun orang yang sudah memiliki pikiran Kristus sudah barang tentu care (peduli) dengan orang lain. Seperti Kristus, tidak mementingkan diri-Nya sendiri; turut merasakan apa yang kita rasakan, mau mati bahkan taat sampai mati demi keselamatan dan kebaikan semua orang, seperti tertulis dalam Filipi 2, dan dapat disimpulkan jika kita sudah memikirkan perkara yang diatas, maka kita akan menjadi orang yang berbahagia karena
Tuhan, pungkasnya”.

Dalam Ibadah diisi oleh Kesaksian Pemuda/i Volker.

Reporter: Fridris Jimson S, S.Th

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

SOMASI PARA ADVOKAT PEREKAT NUSANTARA DAN TPDI KEPADA GIBRAN RAKABUMING RAKA, WAPRES 2024-2029.

Post Views: 4,905 SOMASI PARA ADVOKAT PEREKAT NUSANTARA