PDT. JUNAEDI SALIM : BERSUKACI DALAM PENGHARAPAN

PDT. JUNAEDI SALIM : BERSUKACI DALAM PENGHARAPAN

- in Agama
62
0

Jakarta Utara – Cosmopolitanpost.com  – Pada Minggu 20/10/2024, Bertempat di GBI C-9 Ruko Bukit Gading Indah Kelapa Gading, yang digembalakan oleh Pdt. Michael Halim diselenggarakan Ibadah Umum Raya yang di layani oleh Pdt. Junaedi Salim Gembala GBI Pantai Indah Kapuk (PIK) Juga sebagai Ketua Sektor 5 Wilayah Jakarta Utara.

Dalam Penyampaian Kotbahnya Pdt. Junaedi Salim mengangkat Tema: “BERSUKACI DALAM PENGHARAPAN ” (Roma 12:12)

 

Tidak sedikit orang dalam pengharapannya yang tak kunjung temu dari apa yang diharapkan berakhir dengan putus asa. Bahkan Orang yang sudah percaya Yesus pun, bisa lupa bahwa Yesus sebagai satu – satunya pengharapan sejati. ‘Katanya Mengawali kotbahnya “.

Dalam Penguraian Kotbahnya Pdt. Junaedi Salim menekankan Tiga (3) yang harus kita pahami sebagai Pengikut Kristus dalam berharap kepada Tuhan Yaitu:

 

 

Pertama : Pengharapan Kepada Tuhan tidak pernah Mengecewakan (Roma 5:5)
Manusia dan apapun yang ada di dunia ini, jika kita buat itu menjadi pokok pengharapan kita, kita akan kecewa, karena sifatnya fana, penuh dengan kebohongan dan kepura-puraan, tetapi bagi setiap orang yang ada dalam Kristus mengetahui betul bahwa Tuhan tidak pernah mengecewakan kita, walaupun mungkin sepertinya dalam kita berharap seolah-olah Allah jauh seperti tidak menolong kita, namun dalam kondisi itu Allah ada bersama kita dan pasti tepat pada waktunya dan sesuai dengan rancangan-Nya bagi kita disediakan-Nya bagi kita (Yeremia 11:29).
Seperti Orang lumpuh yang sudah tiga puluh delapan tahun di serambi kolam Betesda mengharapkan kesembuhan ketika Berharap pada Yesus dan percaya pada-Nya, maka tanpa menceburkan diri seketika itu juga dia sembuh dan mengangkat tilamnya (Yohanes 5:1-18).
Kedua: Sabar dalam Kesesakan
Sabar bukan hal yang mudah untuk dilakukan, seperti orang lumpuh di kolam Betesda, coba kita bayangkan tiga puluh delapan tahun adalah waktu yang amat lama untuk menanti pertolongan, namun dia tetap sabar sampai pada akhirnya datang pertolongan. Kitapun harus sabar untuk Tuhan mau menolong kita.

Ketiga : Bertekun dalam Doa
Yesus mengetahui apa yang menjadi Pergumulan setiap kita dan Dia bisa saja langsung menolong kita, Namun Tuhan mau kita berdoa yang berarti kita Melibatkan Tuhan, kita butuh Tuhan. Artinya Tuhan mau melihat bahwa kita sungguh-sungguh bergantung dan berharap pada Dia saja. Ujarnya”.

Di sela – sela Kotbahnya dibarengi dengan kesaksian hidup yang dialaminya dalam perjalanan hidup pelayanannya.

Reporter: Fridris Jimson S

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Gereja & Masyarakat Marjinal

Post Views: 4,782 Gereja & Masyarakat Marjinal