Jakarta, Cosmopolitanpost.com
Jakarta, 28 Juni 2023 – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (“Perseroan”) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2023 di Auditorium Gedung Baja Gedung C Lt 9, Jln Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat, 10730 pada hari Jum’at, 28 Juni 2023 RUPS dilaksanakan secara fisik dan elektronik menggunakan aplikasi Electronik General Meeting System KSEI (“eASY. KSEI”) yang berasal dari PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).
Terdapat enam mata acara pada rapat ini, termasuk Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2023 dan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2023.
Bapak Tedja Sukmana Hudianto, selaku Wakil Presiden Direktur menjelaskan bahwa Perseroan Membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,45 triliun, meningkat 3.1% dari tahun sebelumnya.
Volume penjualan total juga tumbuh 6,4% Untuk tahun buku 2023 Perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 498 miliar yang merupakan laba bersih tertinggi yang pernah dicapai Perseroan.
Namun demikian, meskipun pertumbuhan volume cukup memuaskan, nilai penjualan kurang dari yang target yang Perseroan tetapkan yang berkisar Rp 7 – 7,5 triliun dikarenakan penjualan dan pendapatan jasa Perseroan berhubungan dengan fluktuasi harga baja global. Harga hot-rolled coil (HRC) dari Tiongkok turun sekitar 13,4% pada tahun 2023, tetapi Perseroan dapat mengelola harga jual rata-rata dengan baik sehingga hanya mengalami penurunan sekitar 2,7%.
Perseroan memutuskan untuk melanjutkan tradisi pembagian dividen sebesar Rp 105.980.111.025,00 atau setara Rp 15 per saham, tercatat terbesar sepanjang sejarah perseroan. Dengan begitu, pay out ratio (DPR) Perseroan adalah sekitar 21%. Sebanyak Rp 10 miliar digunakan sebagai dana cadangan, dan sisanya sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.
Perseroan sangat memahami kebutuhan investor dan berupaya maksimal untuk terus meningkatkan imbal hasil. Hal tersebut yang melatar belakangi pembagian dividen di tahun ini. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat dividen diantaranya :
1. Kondisi ekonomi global yang masih tidak menentu.
2. Kondisi ekonomi domestik yang sedikit banyak terpengaruh kondisi global, serta perlambatan yang diakibatkan oleh peralihan politik di tahun ini.
3. Mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan modal kerja untuk menghadapi volatilitas harga pasar. Untuk memastikan daya saing Perseroan dalam tender terhadap project infrastruktur.
Meskipun terjadi perlemahan volume penjualan di kuartal 1 yang disebabkan berbagai faktor, diantaranya pilpres, banyaknya hari libur dan libur lebaran, sampai saat ini pemulihan permintaan yang terjadi cukup baik. Oleh karena itu, untuk sementara ini Perseroan masih mentargetkan pertumbuhan volume sebesar 10-20% dibandingkan tahun lalu, yang akan ditinjau kembali pada kuartal 3 mendatang.
Perseroan juga mempunyai target untuk mencapai produksi 500.000 ton per tahun pada tahun 2025 mendatang. Upaya pencapaian target ini akan dilakukan dengan berhati-hati dengan mempertimbangkan faktor dalam dan luar negeri.
Jurnalis : Hendra