Bernardino Vega (Wakil Ketua KADIN) & Alternate Chair ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 : KIta Harus Bangga Presiden Jokowi Berhasil Menjadikan Indonesia Sebagai Navigator Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
Jakarta, Cendekiawanprotestan.com
“Bertepatan dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023 ini, kita berharap kegiatan ASEAN Business Advisory Council (BAC) ini bisa memperkuat sektor swasta dan pemerintah dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Saya berharap ASEAN Business Advisory Council (BAC) ini dapat menciptakan wadah lebih kuat untuk UMKM di negara ASEAN.
ASEAN sebagai kawasan negara ekonomi yang terbesar kelima di dunia, akan mampu melampaui Uni Eropa dan Amerika Serikat. Dimana tercatat pertumbuhan rata-rata negara-negara ASEAN bisa mencapai 5,5 hingga enam persen, di antaranya Filipina 7,3 persen, Vietnam 9,3 persen dan Indonesia 5,3 persen. Dengan Pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN yang bagus pada tahun 2022, dan dengan kekuatan pasar ASEAN yang sangat besar, hal ini akan menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia di masa depan, dan ASEAN akan Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia. Indonesia merupakan negara yang terbesar di ASEAN. Karena itu Indonesia harus bangga Indonesia akan menjadi motor pertumbuhan Ekonomi ASEAN.KIta Harus Bangga Presiden Jokowi Berhasil Menjadikan Indonesia Sebagai Navigator Pertumbuhan Ekonomi ASEAN,” demikian disampaikan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus Alternate Chair ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 Bernardino Vega, kepada para awak media yang mewawancarainya di sela-sela acara ASEAN BAC Fintech Roundtable Luncheon 2023, dengan tema “ASEAN Centrality: Innovating Towards Greater Inclusivity”, di Hotel Sultan, Jakarta (6/9/23).
Bernardino Vega menyatakan dirinya bangga karena Indonesia kembali dipercaya memegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2023 ini. Ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk menjadi navigator pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN, dimana kawasan ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Bernardino Vega atau yang akrab disapa Dino Vega lebih jauh menjelaskan, diskusi ini mengangkat 5 topik, yang dimana sekarang sedang fokus membahas digital transformation.
“Digital transformation merupakan sektor yang sangat penting, apalagi pasca covid ini banyak pengusaha-pengusaha sudah memasuki era digital, Itu satu.
Saat ini, strategi yang kita gunakan untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat daya saing dalam mewujudkan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan transformasi digital,”ujar Dino Vega kepada wartawan.
“Kedua, salah satu komponen dari digital ini masih besar bukan cuma di Indonesia, tapi juga Asean. Dan kita menyadari bahwa 60% dari GDP Indonesia itu UMKM,” tambahnya.
Namun, Dino menyoroti sulitnya pendanaan dari BANK kepada UMKM. Menurutnya, kendala tersebut bisa diatasi dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini.
“Nah disini kita ingin menemukan jawaban dari tantangan ini. Hari ini ada pembahasan bagaimana teknologi ini bisa digunakan di Indonesia untuk menjawab kebutuhan dari UMKM,” kata Dino.
“Yang dibutuhkan (UMKM) ini adalah akses pendirian/pendanaan. Diharapkan dengan adanya teknologi ini, orang yang gak punya jaminan, orang yang gak punya rekam jejak kredit sebelumnya bisa tetap dilakukan pendanaan, imbuhnya.
Dalam rangka membantu dan memajukan UMKM, Dino menyampaikan bahwa KADIN sudah membentuk sebuah platform yang bisa menemukan UMKM dalam negeri maupun diluar negeri.
“Contohnya itu Jepang. Sekarang UMKM kita bisa melayani permintaan dari luar negeri seperti Jepang, dalam rangka mereka membeli produk misalnya furniture, sepatu, garmen dan sebagainya,” tutur Dino.
Dino melihat bahwa kewirausahaan dari masyarakat Indonesia itu sangat tinggi. Ia mengakui para pedagang-pedagang di Indonesia itu sangat dinamis dan kreatif. Ia berharap itu semua akan membangkitkan perekonomian Indonesia.
Menutup wawancara dengan para awak media Dino Vega menegaskan, ada lima roadmap atau peta jalan atau pilar yang sudah ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ASEAN, yaitu digital transformation (transformasi digital), sustainable development (pembangunan berkelanjutan), food security atau ketahanan pangan, health resilience ataupun kesehatan, dan trade and investment facilitation (fasilitasi perdagangan dan investasi)