Halo Robotics Pelopor Teknologi Drone,
Hadirkan Drone Intelijen dan Sistem Anti-Drone Skyfend di Indo Defence 2025
Jakarta, Cosmopolitanpost.com
Halo Robotics Pelopor Teknologi Drone, Hadirkan Drone Intelijen dan Sistem Anti-Drone Skyfend di Indo Defence 2025
Kementerian Pertahanan akhirnya kembali menggelar Indo Defence 2024, pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara, setelah sempat tertunda selama satu tahun.
Pameran ini diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11–14 Mei 2025.
PT Halo Robotics turut hadir dan memperkuat posisinya sebagai pelopor teknologi drone dan sistem pertahanan udara canggih di Indonesia.
Pameran pertahanan berskala internasional ini mengangkat tema “Defense Partnership for
Global Peace and Stability”, serta diikuti oleh 55 negara, 32 paviliun nasional, dan lebih dari 1.180 perusahaan industri pertahanan dari seluruh dunia.
Disela-sela pameran dalam wawancara khusus dengan indonesiatimes.net , Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics, menjelaskan berbagai teknologi mutakhir yang dipamerkan tahun ini.
Sorotan utama jatuh pada DJI Matrice 400, drone terbaru yang baru dirilis secara global pada 10 Juni 2025.
“Drone DJI Matrice 400 hadir dengan sistem transmisi 916 MHz yang memungkinkan jangkauan hingga 40 kilometer—solusi revolusioner untuk misi pengawasan dan intelijen nasional,” kata Johannes.
Selain itu, Halo Robotics juga meluncurkan IMSI Catcher Payload yang dipasang pada
Matrice 400. Alat ini mampu mendeteksi dan melacak perangkat ponsel dalam radius tertentu, sangat efektif untuk operasi intelijen, identifikasi target, dan pengamanan area strategis.
Disamping itu, drone terbaru, berkualitas dan berfungsi juga untuk misi taktis kemanusiaan yang canggih karena dilengkapi berbagai alat canggih dan drone ini biasa digunakan oleh
TNI – POLRI.
Di sisi lain, Halo Robotics meluncurkan drone terbaru yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya adalah sistem stabilisasi. Fitur ini memungkinkan drone tetap terbang stabil meskipun tanpa GPS, sehingga ideal digunakan di dalam ruangan.
Selain itu, sistem anti-drone Vehicle Mounted dari Skyfend juga menjadi sorotan. Sistem ini menggabungkan Radio Frequency Detector Tracer P dan Jammer Hunter yang membentuk
perlindungan setengah bola tanpa titik buta. Teknologi ini mampu mendeteksi dan melacak drone beserta posisi pilotnya, serta memberikan peringatan dini terhadap drone non-kooperatif.
“Dengan kemampuan deteksi dan penanggulangan yang efisien, sistem ini dapat secara otomatis melakukan jamming pada frekuensi target berdasarkan panduan deteksi. Sistem
ini dirancang dengan spesifikasi perlindungan yang efisien, pertahanan yang komprehensif, serta konfigurasi yang fleksibel—didukung oleh solusi canggih,” tutur Johannes.
Selain itu, sistem anti-drone untuk perlindungan fasilitas energi dari Skyfend
menggabungkan sensor radar, perangkat deteksi radio, dan kamera optik. Solusi ini mampu mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi drone berketinggian rendah secara real-time dengan akurasi tinggi dan tingkat false alarm yang sangat rendah. Dipandu oleh sistem deteksi yang presisi, perangkat jamming dalam sistem ini mampu mengganggu drone penyusup secara akurat tanpa mengganggu drone operasional yang berada di area fasilitas.
Dalam pameran Indo Defense 2025, Memamerkan:
-Skyfend Hunter F (SFL 100)
-Skyfend Hunter V (SVH 100)
-Skyfend Tracer P (STP 100)
-Skyfend Tracer S (STS 100)
-Skyfend Spoofer (SSH 100)
Skyfend Tracker Eye (SSH100)
-Skyfend Hunter Lite (SPS 100/SPS 110).
“Ini adalah produk baru yang dilengkapi dengan jammer portabel, dirancang khusus untuk mengatasi drone ilegal dengan mengganggu frekuensi kontrol, penerbangan, dan navigasi.
Perangkat ini mampu memaksa drone untuk mendarat atau kembali ke titik awal,” tambah Johannes. (Christian Butar-butar)